Sabtu, 12 September 2015

Jihad (26)

Anas r.a. berkata : Pamanku yaitu Anas bin Annadler tidak hadir dalam perang Badr, maka ia berkata : Ya Rasulullah saya tidak dapat hadir pada peperangan pertama, kau menghadapi kaum musyrikin, kalau nanti Allah menakdirkan saya menghadiri perang dengan kaum musyrikin, maka Allah akan menyaksikan sendiri apakah yang akan saya kerjakan. Dan ketika perang Uhud, dan terjadi orang Muslimin bersimpang siur lari berkata ia : Allahumma inni a’tadziru ilaika mimma shona’a ha’ula’i wa abro’u ilaika mimma shona’a ha’ula’i (Ya Allah saya minta ma’af pada-Mu dari perbuatan kawan-kawanku itu, dan saya lepas dari perbuatan orang-orang kafir itu). Kemudian ia maju dan bertemu pada Sa’ad bin Mu’adz, maka berkata : Hai Sa’ad bin Mu’adz, demi Tuhannya Nadler, mari ke sorga, saya telah merasakan baunya sorga dekat Uhud. Berkata Sa’ad : Ya Rasulullah saya merasa tidak dapat mengikuti perjuangannya. Berkata Anas : Kami dapatkan luka-lukanya delapan puluh lebih berupa tikaman pedang, tombak dan anak panah, dan telah gugur dan dicincang oleh kaum musyrikin, hingga tiada yang dapat mengenalinya kecuali saudaranya yang mengenal ujung jarinya. Berkata Anas : Kami para sahabat berpendapat : Bahwa turunnya ayat di bawah ini mengenai ia dan orang-orang yang serupanya, dari kaum mu’minin : Minal mu’minina rijalun shodaqu ma’ahadullaha ‘alaihi faminhum man qodlo nahbahu wa minhum man yantadhiru wama baddalu tabdila. (Dan kaum mu’minin ada beberapa orang yang telah menepati janjinya kepada Allah, maka di antara mereka ada yang telah mati dan ada yang masih hidup, dan tiada mengganti kepercayaannya dengan lain-lainnya). (HR. Buchary, Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 285-286.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar