Sabtu, 19 April 2014

Kala-Makara di pintu candi Ngempon

TravelNusa (Traveler Nusantara). Setelah perjalanan ke candi Ngempon pada tahun 2012 lalu, tiba-tiba pengen banget kembali mengunjunginya. Setelah menyelesaikan tugas pemutakhiran subsektor Sensus Pertanian aku segera meluncur ke lokasi. 
Rute perjalanan di mulai dari wilayah Kelurahan Gedawang menuju lokasi candi ini sudah tidak asing lagi, setibanya di pasar Karangjati dan menemukan pertigaan, belok ke kiri arah Pringapus (arah ke klepu) setelah 2 kilometer ada pertigaan dengan tanda penunjuk arah candi sejauh 700 meter-an ke kanan, ikuti saja Jl. Dharmawangsa dan akan melewati beberapa pabrik, ikuti saja jalan tersebut sampai anda berjumpa dengan pertigaan yang di sebelah kanan jalan ada penunjuk arah ke kiri 300 meter-an lagi lokasi candi Ngempon. Temukan sebuah gerbang kecil dari bambu dan berfungsi sebagai loket pembayaran menuju lokasi yang dijaga oleh masyarakat sekitar. Dari gerbang tersebut anda akan melewati jalan turun. Ikuti terus jalan tersebut penuh kehati-hatian (jika hujan jalan sangat licin) dan anda akan sampai di lokasi candi. Parkirlah kendaraan anda di lokasi parkir dan berjalan kakilah turun menuju lokasi candi yang berada di sawah dibawah lokasi parkir tersebut.
Dan sesampainya di kompleks candi, tak bosan untuk kembali memelototi detail-detail kompleks candi. Candi Ngempon ini adalah sekumpulan candi dengan satu candi utama dan 3 candi Perwara yang utuh dengan pintu masuk candi saling berhadapan dan 2 reruntuhan candi Perwara yang ada dekat dengan aliran sungai.
Kala-Makara di pintu candi
 Masing-masing pintu masuk candi dihiasi dengan ukiran kala makara. Kala-makara terdiri dari dua kata, yaitu Kala dan Makara. Kala berarti raksasa yang menakutkan, sedangkan makara berarti wujud binatang dongengan Hindu yang terdiri dari campuran bentuk-bentuk gajah, buaya, ikan. Hiasan kalamakara terdapat pada bagian atas pintu masuk candi. Kepala Kala dipahatkan pada bagian atas pintu masuk candi, sedangkan Makara terdapat pada bagian bawah pintu masuk. Hiasan Kala dan Makara selalu merupakan sebuah kesatuan, sehingga keduanya sering disebut sebagai satu nama, yakni Kalamakara. Hiasan ini sengaja dipasang di pintu masuk candi dengan tujuan sebagai penjaga kesucian candi tersebut. Karena bentuknya yang menakutkan, yakni kepala raksasa yang sedang menyeringai, maka ia diharapkan dapat menakut-nakuti roh-roh jahat yang akan memasuki bangunan candi yang dianggap suci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar