Rabu, 26 Maret 2014

KITAB PERJANJIAN BARU (2)

Bagaimana lahirnya Kitab Injil
Yesus yang turun ke dunia hidup dan hidup di tengah-tengah murid-muridnya, sudah tentu bicara dan bersabda kepada mereka dan kaumnya dalam bahasa yang dipergunakan masa itu, ialah bahasa Aram. Demikianlah wahyu yang difirmankannya itu adalah dalam bahasa Aram itu juga. Dia yang selamanya tidak berpisah dari murid-muridnya, yang senantiasa memimpin mereka dengan kasih sayang, tentu sangat berpengaruh pada jiwa dan kehidupan murid-muridnya itu. Kasih sayangnya ini amat membekas, sehingga murid-muridnya amat kasih dan mengabdi kepadanya, taat dan ingat selalu kepadanya, guru dan pelindung dalam segala kesukaran, penderitaan dan duka nestapa. Kecuali Yudas Iskariyot yang telah mengkhianatinya, kesebelas orang muridnya itu tetap setia kepadanya sampai saat terakhir di mana dia dipercayai telah disalib dan mati. Segala nasib dan wahyu yang diucapkan Yesus selalu mereka ingat dan taati, meskipun setelah Yesus meninggalkan mereka dan walaupun belum pernah mereka mencatat nasihat dan wahyu itu. Setelah Yesus naik ke langit kembali kepada Bapa-Nya, tinggallah segala muridnya itu di dunia menyiarkan ajaran dan firman Tuhan yang disabdakan Yesus. Ajaran dan firman-firman itulah yang di namakan Injil yang pada mas itu belum dituliskan. Mereka mengajarkannya berdasarkan ingatannya masing-masing.
Barulah pada tahun 65 yaitu 32 tahun sesudah perginya Yesus, Markus menulis Injilnya. Lima tahun sesudah itu terbit pula kitab Injil karangan Matius, kemudian Injil Lukas pada tahun 95, dan yang terakhir yaitu pada tahun 100 Yahya menulis Injil pula.
Selain daripada kitab-kitab Injil itu, banyak pula surat yang di kirimkan oleh para sahabat Yesus kepada- perseorangan atau penduduk sesuatu negeri, yang berisi nasihat dan ajaran Yess. Di samping keempat Injil tersebut di atas, sebenarnya masih banyak kitab-kitab Injil lainnya; antara lain yang dikarang juga oleh para murid Yesus sendiri seperti Injil Tomas, Injil Andreas, Injil Bartholomeus, Injil Thaddeus, Injil Petrus, Injil Barnaba dan lain sebagainya; tetapi kesemuanya itu telah dibatalkan oleh Sidang Gereja sekitar tahun 200 seperti yang telah diterangkan di atas. Kemudian Lukas juga menulis Kitab Rasul-Rasul, yang memuat perjalanan da’wah muid-murid Yesus itu, khususnya riwayat Rasul Paulus meskipun dia ini bukan murid Yesus dan bahkan tidak pernah melihatnya. Akhirnya Yahya merasa dirinya menerima wahyu dan Tuhan yang lalu ditulisnyn dengan nama Kitab Wahyu.
Demikianlah secara singkat tentang riwayat lahirnya kitab kitab Injil dan lain-lainnya yang sekarang ini tergabung dalam satu kitab Suci bernama Kitab Perjanjian Baru.
------------------------
Sekitar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, H. Djarnawi Hadikusuma, PT. Percetakan Persatuan Yogyakarta, halaman 30.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar