Selasa, 20 Agustus 2013

MUHAMMAD MENANGISI PARA SYUHADA

Setelah mereka dibawa, diciuminya anak-anak itu, dengan air mata yang sudah berlinangan.
“Rasulullah”, kata Asma’ gelisah ia sudah merasa apa yang terjadi. “Demi ayah bundaku! Kenapa menangis, Rasulullah? Ada hal-hal yang menimpa Ja’far dan kawan-kawannya barangkali?”
“Ya”, jawabnya. “Hari ini mereka tewas.” Berkata begitu air matanya sudah makin tak dapat ditahan, deras berderai. Asma’ juga lalu menangis keras-keras sehingga banyak wanita-wanita yang datang berkumpul.
Bila Muhammad pulang ia berkata kepada keluarganya :
“Keluarga Ja’far jangan dilupakan. Buatkan makanan buat mereka. Mereka sekarang dalam kesusahan.” Ketika dilihatnya putri Zaid — bekas budaknya itu datang, dibelai-belainya bahunya sambil ia menangis. Ada sahabat-sahabat yang merasa terkejut melihat Rasul menangisi orang yang mati syahid itu. Lalu katanya, yang maksudnya : Tapi itu air mata seorang kawan yang kehilangan kawannya.
Ada sumber yang menyebutkan, bahwa jenazah Ja’far dibawa ke Medinah dan dikebumikan di sana tiga hari kemudian setelah Khalid dan pasukannya sampai. Sejak hari itu Rasul menyuruh orang supaya jangan lagi menangis. Kedua tangan Ja’far yang terputus, oleh Tuhan telah diganti dengan sepasang sayap yang menerbangkannya ke surga.
--------------------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 446.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar