Kamis, 06 Juni 2013

KEUTAMAAN ZUHUD (9)

Abu Dzarr r.a. berkata : Ketika saya berjalan bersama Nabi s.a.w. dijalan kota Madinah, kami menghadap Uhud, maka Nabi bersabda : Hai Abu Dzarr. Jawabku : Labbaika ya Rasulullah. Bersabda Nabi : Saya tidak senang kalau umpama saya mempunyai mas sebesar bukit Uhud itu, dan masih tinggal padaku sampai tiga hari sedinar, kecuali kalau yang tinggal itu untuk membayar hutang. Kecuali jika untuk saya bagi-bagikan kepada hamba Allah ke kanan-kiri dan ke muka ke belakang. Kemudian Nabi berjalan dan bersabda pula : Ingatlah, orang yang banyak harta itu yang tersedikit pahalanya di akherat kecuali yang mengeluarkan hartanya ke kanan kiri, ke muka ke belakang, tetapi sedikit sekali yang demikian itu. Kemudian Nabi bersabda kepadaku : Kau tunggu disini, dan jangan meninggalkan tempat ini sampai saya kembali.
Maka Rasulullah berjalan terus dalam gelap malam itu, sehingga tidak terlihat. Mendadak saya mendengar suara keras yang menimbulkan kekhawatiran saya terhadap diri Rasulullah s.a.w. hingga saya akan mengejarnya, tetapi saya teringat pada pesannya : Jangan pergi hingga saya kembali. Maka tidak lama Nabi telah kembali, dan saya bertanya : Saya tadi mendengar suara yang menimbulkan kekhawatiran saya. Ia bertanya : Apakah kau dengar? Jawabku : Ya. Itulah Djibril datang kepadaku memberitahu : Siapa yang mati dari ummatku tiada menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, pasti masuk sorga. Saya bertanya : Meskipun ia telah berzinza dan mencuri? Jawab Nabi : Walau ia telab berzina dan mencuri.
(HR. Buchary dan Muslim).
-------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 404-405.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar