Rabu, 27 Juni 2012

Shu, The Army Strategist

SUIKODEN 2. Setelah mengalahkan Neclord, perubahan besar terus terjadi. Highland Army lewat kendali Solon Jhee tangan kanan Luca Blight kian merajalela mencengkramkan tangan kekuasaannya keseluruh wilayah kekuasaan City-State. Setelah Muse City dikuasai sasaran Highland berikutnya adalah South Window City dan kepala Granmeyer, mayor of South Window City pun digantung di gerbang masuk kota sebagai bukti kekuasaan tirani mereka sehingga membuat masyarakat kota itu gempar. Sebagian dari teman-teman Hero Genkaku; Flik, Bolgan, Rina dan Pilika  yang berlindung di South Window City pun menyusul Hero Genkaku ke North Window City yang baru saja mengalahkan Neclord. Dan ditengah perjalanan teman Hero yang lain; Tsai, Leona dan Apple yang menyusul belakangan ke South Window City pun ikut menyelamat diri ke North Window City.
Ketika semua telah berkumpul di Aula Pertemuan, Hero Genkaku mengatakan bahwa jalan keluar yang terbaik adalah melawan serbuan Highland Army pimpinan Solon Jhee di North Window City dan Apple mengatakan dibutuhkan strategi yang tepat untuk mengalahkan pasukan besar dengan tentara kecil yang mereka miliki. Mereka masih memiliki kesempatan itu, yang mereka butuhkan adalah sosok yang tepat untuk memikirkan strategi itu, dialah Shu, teman Apple murid terbaik Master Mathiu Silverburg.
Akhirnya mereka membagi tugas Flik dan Viktor mengumpulkan sisa tentara yang kocar-kacir disekitar South Window City sedangkan Hero Genkaku dan Apple menemukan Shu di Radat Town dan mengajaknya bergabung.

UJIAN PERTAMA DIMULAI 
Sesampainya di Radat Town Hero Genkaku menuju rumah Shu, rumah berlantai dua dengan pagar tembok di sebelah barat Item Shop sesuai informasi masyarakat di kota ini.
Sesampainya di rumah ini seorang pelayan mempersilahkan mereka duduk. Shu adalah orang yang tegas tanpa basa-basi menanyakan maksud kedatangan Apple dan teman-temannya. Setelah Apple mengutarakan maksudnya untuk mengajak bergabung memikirkan cara mengalahkan kekejaman Luca Blight dan tentaranya. Shu dengan tegas menolak, dia sudah tidak peduli lagi dengan peperangan, dia lebih suka menggunakan ilmunya untuk memikirkan Perekonomian Dunia, karena itu adalah cara untuk menjadi kaya. Menurut pemikiran Shu, aturan bisa berubah, batas wilayah bisa berubah, negara bisa berganti penguasa, tetapi uang tetaplah uang. Berbisnis itu lebih baik daripada berperang.

KESUNGGUHAN BERBUAT
Mencari koin tantangan merekrut Shu
Di luar rumah Shu, Hero Genkaku mengatakan kepada Apple, mungkin masih ada cara lain untuk merubah pemikiran Shu. Dan Hero Genkaku pun mengajak Apple mencari tahu lewat penduduk Radat Town. Setelah mengelilingi kota akhirnya mereka menggali informasi di restoran kota sambil mengisi perut yang kosong. Ketika hendak meninggalkan Restoran, mereka berpapasan dengan Shu di pintu masuk. Shu berkata kepada Apple, kenapa masih di kota ini, karena cepat ataupun lambat Highland akan sampai di kota ini. Dan Apple kembali menegaskan kepada Shu bahwa dia tak akan meninggalkan kota sampai Shu berkenan membantu perjuangan mereka, sembari dia bersujud dihadapan Shu sebagai bukti kesungguhan permintaannya. Dan Apple mengingatkan Shu bahwa dia jauh lebih malu tidak berbuat sesuatu yang lebih baik padahal memiliki kesanggupan untuk merubah sesuatu yang buruk menjadi lebih baik.
Shu akhirnya meninggalkan Apple yang masih dalam posisi memohon. Setelah Shu pergi, Apple memohon kepada Hero Genkaku untuk tinggal beberapa waktu lagi guna menggali informasi cara meluluhkan hati Shu.
Mereka pun kembali mencari informasi dan bertemu dengan Richmond seorang negosiator ulung yang berdiri di depan Appreisal Shop di pintu selatan kota. Richmond mengenali Hero dan Nanami sebagai anak adopsi Gengkaku dan Apple sebagai murid dari Mathiu. Richmond menawarkan diri untuk menjadi negosiator dengan membayar jasanya 1500 potch, dan meminta menunggu kabar  darinya di penginapan Tora Inn yang terletak di pintu masuk utara kota. Sesampai di penginapan ternyata resepsionis telah menerima pesan Richmond dan mereka dipersilahkan menunggu di kamar atas. Menjelang malam akhirnya Richmond datang dengan membawa kabar bahwa besok pagi Shu akan mengadakan lawatan perdagangan melewati jembatan di barat kota, cobalah menemuinya disana. Dan akhirnya Hero Genkaku dan teman-teman menginap di Tora Inn .

UJIAN TERAKHIR
Pagi-pagi sekali mereka meninggalkan Tora Inn menuju ke jembatan di barat kota. Sesampainya disana mereka masih belum menjumpai Shu, selang beberapa saat kemudian terlihat Shu dari arah timur jembatan. Shu kembali menegaskan kepada Apple tak ada yang perlu dibicarakan lagi dari pembicaraan sehari sebelumnya. Tetapi nampaknya Shu berubah pikiran, dia memberikan tantangan kepada Apple dan teman-teman untuk menemukan Koin Emas dari Republik Toran yang dilemparkannya ke sungai, sebagai ganti dia akan memikirkan ajakan Apple bergabung dengan Aliansi.
Akhirnya mereka berusaha mengatasi tantangan itu, mereka mencoba menemui Penjaga Pintu Air untuk menutup sehari saja, permohonan itupun di tolak. Sesaat kemudian datang Amada, Kepala Penjaga Pintu Air menegaskan hal yang tak mungkin menutup pintu air. Apple memohon kepada Amada, demi kebaikan semua orang agar pintu air ditutup semalam. Hero Genkaku menegaskan kepada Amada, bahwa mereka tengah menjalani tantangan mencari Koin Emas, banyak orang akan bergantung dengan ditemukannya Koin Emas tadi, karena dengan itu mereka bisa menghentikan arogansi Highland. Amada menantang duel sebagai bukti kesungguhan tujuan mereka.
Setelah Hero mengalahkan duel satu lawan satu dengan Amada, akhirnya Pintu Air pun ditutup. Kemudian mereka pergi ke tangga yang menuju dasar sungai, setelah air sungai sedikit surut Apple pun mencari Koin Emas itu, Hero dan Nanami pun membantu meski Apple memperbolehkannya menunggu di penginapan.
Menjelang sore Hero Genkaku menemukan “Koin Emas” itu dan Shu telah melihat mereka di tepi sungai. Dan ketika Shu hendak melihat “Koin Emas” itu dia melihat tanda Rune di tangan kanan Hero Genkaku, seperti yang dimiliki oleh Master Genkaku sosok yang sangat berate bagi City-State pada masanya. Shu menegaskan kepada Hero Genkaku dengan rune di tangan kanannya itu mereka bisa memenangkan perang ini.

MENYUSUN STRATEGI
Di Aula Pertemuan Shu menegaskan kepada semua yang hadir jika ingin mengalahkan Highland Army jangan banyak bertanya tentang strategi perang yang telah dipikirkan. Flik memaparkan kepada Shu bahwa tentara yang mereka miliki 2.000 orang yang terdiri dari penduduk pelarian Muse, prajurit South Window, wanita dan anak-anak. Sedangkan menurut pantauan tentara Highland berjumlah 20.000 personil.
Shu merencanakan mengambil kekuatan musuh sebesar 5.000 sampai 7.000 personil dari sisa prajurit South Window yang dipaksa bergabung dengan tentara Highland. Freed ditugaskan Shu menyusup ke tentara Highland dan South Window untuk menyebarkan isu bahwa perang ini bisa dimenangkan, karena pemberontak yang ada di North Window jumlahnya sangat kecil. Shu berencana menempatkan Viktor, Flik dan Tsai bertahan di North Window, sementara Shu menginginkan Hero Genkaku  menyisir pantai dengan perahu untuk memposisikan diri berada dibelakang tentara Highland tepat dimana Jendral Solon Jhee berada, dan menyerang dari belakang. Shu meminta Apple menyiapkan 300 personil membantu unit Hero Genkaku.
Keesokan harinya di Aula Pertemuan, prajurit telik sandi melaporkan bahwa tentara Highland telah bergerak dibawah pimpinan Solon Jhee dan didampingi oleh Culgan dan Seed. Benar juga apa kata Shu, mereka membawa 5 batalyon termasuk yang dibawah komando ketika pimpinan utama. Sisa 3 batalyon adalah prajurit South Window yang salah satunya dikomandani Freed. Shu berpesan kepada Hero Genkaku untuk konsentrasi menyerang batalyon Solon Jhee.
Iringan-iringan pasukan yang dibawa Solon Jhee terus bergerak mendekati North Window  3 batlyon prajurit South Window dibarisan paling depan berikutnya Culgan, Seed dan 2 batalyon tentara Highland dan paling belakang adalah batalyon Solon Jhee.
Saat musuh makin mendekati North Window, Shu memerintahkan Hero Genkaku segera memberikan serangan kejutan pada batalyon Solon Jhee. Serangan kejutan itu membuat kocar-kacir pasukan yang ada di barisan depan. Freed menyemangati sisa prajurit South Window yang masih setia pada Granmeyer, bahwa tentara Hero Genkaku dengan jumlah yang lebih kecil mampu memukul batalyon Solon Jhee dan mengingatkan mereka bahwa sekarang adalah saatnya membayar kehormatan South Window. “Hancurkan Tentara Highland !!!”, teriak Freed pada prajurit South Window.
Pasukan Flik, Viktor dan Tsai di dekat North Window bertambah 5.000 sampai 7.000 personil dengan bergabungnya prajurit South Window. Dan tentara Highland kocar-kacir dengan kepungan itu. Dan akhirnya Solon Jhee memerintahkan pasukan yang tersisa mundur, “Retreat, Full Retreat !!!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar