Selasa, 27 Desember 2011

BANGSA YANG KEDZALIMANNYA MEMPERSULIT HATINYA MELIHAT KEBENARAN

Allah berfirman (QS. Ali-Imran 86 - 87)
“Bagaimana Allah akan memimpin suatu kaum yang kafir sesudah beriman, padahal mereka telah mengakui kerasulan (Muhammad) adalah benar dan telah datang bukti-bukti kepada mereka. Allah tidak memimpin orang-orang yang dzalim.” (86)
”Kepada mereka itu balasannya adalah sungguh-sungguh laknat dari Allah, dan malaikat serta seluruh manusia.” (87)

Abdullah bin Khumaid dan lain-lain meriwayatkan dari Al-Hasan bahwa Ahli Kitab dari kaum Yahudi dan Nasrani mengetahui sifat-sifat Muhammad saw dalam Kitab Suci mereka dan mereka mengakui serta bersaksi bahwa beliau adalah Rasul yang benar. Tetapi ketika Rasul ini bangkit dari luar golongan mereka, mereka dengki kepada bangsa Arab atas kejadian ini. Karena itu mereka mengingkarinya dan kafir kepadanya, padahal dulu mereka mengakuinya. Hal ini disebabkan kedengkiannya kepada bangsa Arab, ketika ternyata bahwa orang yang dibangkitkan menjadi Rasul ini bukan dari golongan mereka.
Bangsa Yahudi punya kesaksian bahwa kerasulan Muhammad adalah benar. Sebagaimana termuat dalam berita-berita gembira dari para Nabi Bani Israel. Mereka sangat menginginkan untuk menjadi pemimpinnya di saat Nabi yang dijanjikan ini datang. Tetapi setelah mereka menyaksikan bahwa bukti dan tanda-tanda kebenaran dari seorang Nabi yang dijanjikan itu adalah Muhammad yang berasal dari bangsa Arab ini, dengan tiba-tiba mereka menjadi kafir dan mengingkarinya.
Perbuatan orang Yahudi mengingkari bukti kebenaran yang melekat pada diri Muhammad sebagai Nabi yang dijanjikan adalah perbuatan dzalim. Karena mereka menyimpang dari jalan yang benar, menolak pemikiran yang rasional di dalam menghadapi bukti-bukti kenabian yang ada pada diri Muhammad saw.
Bangsa Yahudi dinyatakan jauh dari kemungkinan untuk mendapat hidayah dari Allah karena mereka telah menolak sunatullah yang berlaku pada hamba-Nya. Salah satu sunnatullah di dalam memberi hidayah kepada manusia untuk dapat mengetahui kebenaran ialah dengan mengetengahkan dalil dan bukti-bukti, sehingga rintangan yang menghalangi kebenaran dapat dilenyapkan. Sedangkan bukti-bukti dan dalil-dalil yang diberikan kepada bangsa Yahudi untuk mengenal diri Nabi Muhammad telah diutarakan jauh sebelum beliau dilahirkan dan dibawa oleh para Nabi Bani Israel sendiri.
Penolakan Bangsa Yahudi terhadap kerasulan Nabi Muhammad menyebabkan memperoleh laknat Allah, para malaikat dan segenap ummat manusia. Sebab dengan adanya manusia mengetahui kedzaliman bangsa Yahudi di dalam memperlakukan kebenaran sehingga mereka menjadi bangsa yang penuh kebingungan dan kerusakan mental, maka serta-merta membuat manusia lain melaknat mereka. Adalah menjadi fitrah manusia bersikap marah terhadap orang yang berlaku dzalim terhadap kebenaran.
Perilaku manusia semacam Bangsa Yahudi ini bagaimana mungkin dapat memperoleh hidayah dari Allah, padahal mereka menjadi kafir terhadap hal-hal yang tadinya telah mereka imani dan berjanji untuk mentaatinya sesuai dengan keterangan yang disampaikan oleh para Nabi mereka di dalam Kitab-Kitab Suci mereka. Dengan demikian penolakan bangsa Yahudi untuk beriman kepada Nabi Muhammad dan mengikuti ajaran-ajaran yang beliau bawa adalah karena kedzaliman mereka. Kedzaliman ini menutup hati nurani mereka untuk melihat atau membenarkan kebenaran.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an
karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 123 - 126

Tidak ada komentar:

Posting Komentar