Senin, 29 Agustus 2011

Kewajiban Berlaku Adil dan Jujur

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوّٰمِينَ لِلَّـهِ شُهَدَآءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ اعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا۟ اللَّـهَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 5 : 8).

وَعَدَ اللَّـهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ ۙ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang teriman dan yang beramal saleh (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. 5 : 9).

وَالَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَكَذَّبُوا۟ بِـَٔايٰتِنَآ أُو۟لٰٓئِكَ أَصْحٰبُ الْجَحِيمِ
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka. (QS. 5 : 10).

Tafsir Ayat
QS. 5 : 8. "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,...". Disini terdapat kalimat Qawwamin dari kata Qiyam, yang artinya tegak lurus. Marfu'ur ra'si, maufuru kamarah ! Kepala tegak, harga diri penuh ! Berjiwa besar karena hati bertauhid. Tidak ada tempat merundukkan diri melainkan Allah. Sikap lemah lembut, tetapi teguh dalam memegang kebenaran.
"..., menjadi saksi dengan adil...." . Kalau seorang mukmin diminta kesaksiannya dalam sesuatu hal atau perkara, hendaklah dia memberikan kesaksian yang sebenarnya saja, yakni yang adil. Tidak membolak-balik karena pengaruh sayang atau benci, karena lawan atau kawan. Mengatakan apa yang engkau tahu dalam hal itu, katakan yang sebenarnya, walaupun kesaksian itu akan menguntungkan orang yang tidak engkau senangi, atau merugikan orang yang engkau sayangi.
"... Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil...". Sebuah kebenaran yang ada di pihak dia, jangan dikhianati karena rasa bencimu karena kebenaran akan kekal dan rasa benci adalah perasaan bukan asli dalam jiwa, itu adalah hawa nafsu yang satu waktu akan mereda teduh.
"... Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa...". Keadilan adalah pintu yang terdekat kepada takwa, sedang rasa benci adalah membawa jauh dari Tuhan. Apabila kamu telah dapat menegakkan keadilan, jiwamu sendiri akan akan merasai kemenangan yang tiada taranya, dan akan membawa martabatmu naik di sisi manusia dan disisi Allah.
"... Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". Jiwa manusia dibawah pengawasan Tuhan, adakah dia setia memegang keadilan atau tidak.

QS. 5 : 9. "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang teriman dan yang beramal saleh...". Pertama; imannya kepada Allah. Kedua; amalnya, kegiatan hidupnya, buah dari usahanya untuk sesama manusia, yang berdasar atas keadilan itu.
"... (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." Orang beriman adalah orang yang suka bekerja, orang yang tidak pernah menghentikan tangan, dan tujuannya senantiasa baik, saleh. Amal saleh yang bukan semata membilang tasbih. Setiap kegiatan hidup untuk diri dan masyarakat adalah amal.

QS. 5 : 10. "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka". Orang yang tidak beriman, yaitu kufur. Amal pun tidak pula shalih. Menurut hukum keadilan Illahi tentu saja nerakalah tempatnya. Mungkin si kufur pernah juga beramal yang baik, tetapi karena dasar percaya kepada Tuhan tidak ada, maka hasil amal itu menjadi percuma. Dia tidak berurat dan berakar dari jiwa.
--------------------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 159.
Tafsir Al-Azhar Juzu' 6, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit PT. Pustaka Panjimas Jakarta, cetakan September 2000, halaman 155 - 158.
Tulisan Arab Al-Qur'an. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar