Sabtu, 06 Agustus 2011

HANBOK, Pakaian Tradisional Korea

Hanbok adalah bentuk karya seni Korea yang paling bisa dilihat dan dipelajari dan dapat dijumpai di jalan-jalan dan bahkan sekarang bisa dilihat di dunia mode Paris. Pakaian tradisional Korea yang disebut hanbok, bisa terbuat dari berjenis bahan dan warna bergantung pada usia si pemakai dan kapan pakaian tersebut dipakai. Para remaja putri biasanya mengenakan rok merah menyala (chi’ma) dan jaket kuning (chogori) dengan lengan bercorak garis-garis yang multiwarna tapi setelah menikah mereka memakai rok merah dan jaket hijau. Sedangkan ibu-ibu lebih suka bahan yang beraneka pola dan berwarna terang. Hanbok khusus yang lebih banyak ornamennya dipakai pada perayaan-perayaan tertentu. Baik untuk laki-laki maupun wanita, Hanbok dibuat dari kain brokat Sutera atau Satin untuk musim dingin, dan sutera tipis untuk cuaca hangat. Pada musim panas, sering dipakai kain ram hasil tenunan tangan dan dibuat menjadi outfit tipis dan kaku.
Di bawah pengaruh gaya busana Tang dari Cina, bangsawan laki-laki Korea mengenakan celana panjang besar dan jaket bertali, dan bangsawan perempuan, memakai celana rok panjang dan jaket berpinggul panjang dipakai hingga akhir periode Tiga Kerajaan. Setelah itu, di bawah pengaruh Mongol, jaket wanita diperpendek dan rok panjang dikenakan tinggi di pinggang. Kemudian hingga abad 15, ujung atas rok tersebut lebih tinggi lagi hingga dibawah lengan dan jaket diperpendek : persis Seperti Hanbok wanita yang dipakai pada masa sekarang.
Lengan baju berbentuk kurva dan kerah putih kecil, dan dasi bersisi satu yang ada pada hanbok wanita adalah tiga bagian penting yang indah yang dimiliki hanbok.
Perlengkapan tidaklah lengkap tanpa aksesoris. Wanita-wanita aristokrat dari periode Joseon sering menghabiskan waktunya untuk membordir pita rambut yang panjang yang berornamen lengkap, saku dari sutera atau dompet (boiuemoni) baik untuk laki-laki maupun wanita serta Norigae anting-anting yang diikat di bawah kerah jaket, yang berornamen, seperti ukiran batu aji atau pisau perak kecil, dengan lengkungan di atasnya serta berjumbai sutera.
Aksesori untuk laki-laki kebanyakan terdiri dari topi-topi yang bentuknya kaku (gat), yang dipakai oleh kebanyakan orang pada periode Silla hingga awal abad ini, dan tali sutera panjang yang dililitkan di dada.
Tapi, dewasa ini, aksesori tersebut sudah hampir tidak dipakai oleh laki-laki kecuali pada suasana seremonial.
Memang, pakaian tradisional sekarang biasanya dikenakan pada kesempatan-kesempatan yang bersifat sosial, seperti pesta perkawinan, atau tahun baru atau pesta ulang tahun ke 60. Hingga sekarang, baik di jalan-jalan maupun di jalan bawah tanah. Anda bisa jumpai hampir setiap hari orang-orang memakai pakaian tradisional, terutama para orang tua. yang cenderung lebih sering memakai hanbok. Saat ini semakin banyak orang Korea memakai hanbok yang sudah dimodifikasi, yakni yang longgar, nyaman dan mudah untuk dirawat.
-------------
SELAMAT DATANG DI KOREA, Pelayanan Informasi Korea Seoul, Republik Korea (ROK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar