Jumat, 10 Juni 2011

ARSITEKTUR KOREA


Tempat Tinggal yang bagaimanakah yang dibangun dan ditempati Orang-orang Korea? Yang selalu menjadi bagian penting dalam konstruksi semua jenis bangunan pada masa lalu adalah geomancy, yaitu seni menentukan di mana sebaiknya, suatu bangunan didirikan yang paling menentukan dimana sebaiknya  mendapat berkah dari alam. Posisi suatu bangunan yang paling menentukan adalah menghadap ke arah selatan, dengan latar areal pegunungan dan aliran sungai mengalir di depannya. Karena alasan inilah ibu Rota Korea dipindahkan ke Seoul tahun 1394.
Pembangunan candi-candi terdorong oleh masuknya ajaran Budha melalui Cina. dan amat dipengaruhi oleh gaya bangunan Cina. Salah satu sumbangsih Korea yang lain terhadap arsitektur Budha di Asia Timur adalah pagoda Korea, dengan didominasi gaya Baekje pada masa Tiga Kerajaan. Tiga pagoda berjejer dari timur ke barat, masing-masing memiliki aula (karena itu disebut gaya “Satu Aula untuk Satu Pagoda”; struktur dua pagoda dan tiga pagoda juga dibangun) Bulguksa adalah salah satu candi terindah yang dibangun pada masa penggabungan Silla. Kayu-kayu yang digunakan pada candi ini banyak dicat dengan warna indah dan menyala, yang disebut dancheong, suatu teknik yang masih dipakai sampai sekarang. Karena warna tersebut digunakan dengan motif dan simbol tradisional, maka masing-masing warna memiliki makna tersendiri : biru = musim semi, merah = musim panas, putih = musim gugur, hitam = musim dingin, kuning = musim transisi, dan coklat kemerah-merahan = keselarasan.
Tentu saja. orang tidak tinggal di candi-candi ini. Rumah yang khas yang ditempati para petani Korea, yang berasal dari Dinasti Joseon, amat berbeda. Selalu hanya satu lantai, rumah petani ini beratapkan jerami dan berdinding tanah liat dan biasanya dibangun dalam bentuk L atau U di sekeliling halaman.

SELAMAT DATANG DI KOREA, Edisi 2001, Pelayanan Informasi Korea, halaman 52 - 53

Tidak ada komentar:

Posting Komentar