Kamis, 12 Juli 2018

Mengadu Kesedihan

Semua orang pasti pernah merasakan sesuatu yang tidak diinginkan. Semua orang juga pasti mempunyai masalah dan problem kehidupan. Di saat tertentu orang hidup bahagia dan senang, di saat yang lain pula boleh jadi sedih dan pilu. Sesungguhnya semua masalah itu cukup, semua perkara yang dihadapi seorang muslim hanya dicurhatkan kepada Allah. Seorang muslim hanya akan menampakkan kelemahannya di hadapan Allah, tidak kepada makhluk yang sama-sama lemah.
Jika seseorang menampakkan dan mengadukan kesedihan serta kesulitan kepada manusia, maka hal itu tidak meringankan kesedihan tersebut. Namun apabila seseorang mengadukan kesedihan itu kepada Allah, itulah yang akan bermanfaat baginya.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat ~ Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku” [QS Al Baqarah (2) : 186].

Ini semua bukan berarti kita tidak boleh sama sekali meminta pendapat kepada orang lain. Akan tetapi, mana yang di dahulukan. Datang mengadu kepada Allah dulu atau berkeluh kesah ke teman ? Ingatlah bahwa Allah tidak menjadikan langit selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar.
Tetapi ketahuilah bahwa Dia selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum di setiap air mata, berkah di setiap cobaan. Dia juga memberikan jawaban di setiap do'a dan kemudahan dari setiap kesulitan serta jalan dari setiap masalah.

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
 “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.  (5).

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
 Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”. (6).
[QS. Al Insyirah : 5-6]

Hijab Alila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar