Note Trip.
Ada keresahan ketika banyak orang membuat persamaan tetapi tak senilai. Apalagi itu dilakukan oleh orang yang menisbatkan dirinya cedekia. Gubrak !!!.
Kegembiraan, kesedihan dan ilmu dalam tiap perjalanan mesti bisa jadi oleh-oleh bagi hati. Selalu di pertemukan
dengan orang-orang sholeh yang gemar ber-amar ma'ruf nahi munkar lagi istiqomah. Beberapa hari lalu aku mampir di salah satu kota selatan ibukota propinsi Jawa Tengah, aku dapatkan hadiah
istimewa, kejutan-kejutan iman dari musholla kecil.
Tetiba seorang bapak menemani istirahat siang sembari mengajak ngobrol, diawali perkenalan hingga beliau ungkapkan keresahannya perihal Rohingya.
Bapak Musholla : "Saya nggak sreg dengan seorang yang katanya cendekia berkata; "Kita
boleh menolak Ma Ba Tha, kelompok ekstrimis Budhis di Myanmar. Tapi
Budhis-budhis lain tidak seperti mereka. Seperti sebagian besar kita bukan FPI."
Aku : "Anehnya dimana pak, pendapat beliau"
Bapak Musholla : "Dunia prihatin dengan kekejaman rezim Myanmar atas etnis Rohingya kok di giring ke persoalan FPI, hubungannya sama FPI apa coba?"
Aku : "Mungkin penyusupan opini pak... biar semangat persaudaraan muslim nggak menguat"
Bapak Musholla : "Si "Cendekia" itu lupa, FPI
sudah bergerak membantu muslim Rohingya. Orang-orang sok toleran itu
ngoceh seenaknya sendiri. Merasa paling benar. Fakta sudah jelas, siapa yang toleran, siapa yang bekerja atas dasar kemanusiaan."
Aku : "Hihihi.., mbok bilih piyambakipun nglindur pak? Menyamakann FPI dengan Ma Ba Tha."
Bapak Musholla : "Lha iyo nak..., padahal FPI nggak pernah membantai dan mengusir non muslim. Ngono kok ngakunya Islam ramah?
Aku : "Ya sudah pak didoakan saja dapat hidayah dan Allah menangkan Islam dengan cara-Nya"
Dah gitu aja. Seru dan asik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar