Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 58 - 62 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :
ذٰلِكَ نَتْلُوهُ عَلَيْكَ مِنَ الْءَايٰتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ
Demikianlah Kami bacakan kepadamu (Muhammad) beberapa ayat dan peringatan (al-Qur'an) yang penuh hikmah. (58).
إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ اللَّـهِ كَمَثَلِ ءَادَمَ ۖ خَلَقَهُۥ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadilah", maka jadilah dia. (59).
الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُن مِّنَ الْمُمْتَرِينَ
Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah engkau termasuk orang yang ragu-ragu. (60).
فَمَنْ حَآجَّكَ فِيهِ مِنۢ بَعْدِ
مَا جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا۟ نَدْعُ أَبْنَآءَنَا
وَأَبْنَآءَكُمْ وَنِسَآءَنَا وَنِسَآءَكُمْ وَأَنفُسَنَا وَأَنفُسَكُمْ
ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَتَ اللَّـهِ عَلَى الْكٰذِبِينَ
Maka barangsiapa yang membantah engkau tentang (kebenaran) itu sesudah datang pengetahuan kepadamu, maka katakanlah (kepadanya), "Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, perempuan-perempuan kami dan perempuan-perempun kamu, diri-diri kami dan diri-diri kamu, kemudian kita berdo'a dengan sungguh-sungguh (mubahalah); dan kita jadikan (kita minta) supaya laknat Allah ditimpakan atas orang-orang yang berdusta." (61).
إِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ إِلٰهٍ إِلَّا اللَّـهُ ۚ وَإِنَّ اللَّـهَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Sesungguhnya inilah kisah yang benar, dan tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya Allah Dialah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (62).
Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari al-Hasan menyebutkan bahwa ada dua orang rahib (Pastur) dari Najran menghadap Rasulullah ﷺ dan berkata : "Siapa bapak 'Isa?" Rasulullah ﷺ tidak cepat-cepat menjawabsebelum mendapat petunjuk Allah. Maka turunlah ayat kepadanya (QS. 3 : 58 - 60) yang menjelaskan tentang siapa Isa .
Dalam riwayat lain dari Ibnu Sa'd dalam kitab at-Thabaqat yang bersumber dari al-Azraq bin Qais mengemukakan bahwa ketika uskup Najran dan wakilnya menghadap kepada Nabi ﷺ, Nabi ﷺ menjelaskan kepada keduanya tentang Islam. Mereka berkata : "Kami telah lebih dahulu masuk Islam sebelum tuan". Sabda Nabi ﷺ : "Kalian telah berdusta, karena ada tiga hal yang menghalangi kalian masuk Islam, yaitu (1). Kalian mengatakan bahwa Tuhan mempunyai anak. (2). Kalian makan daging babi dan (3). Kalian bersujud kepada patung." Kedua orang itu bertanya : "Kalau begitu siapakah bapak Isa". Pada waktu itu Rasulullah ﷺ tidak mengetahui bagaimana harus menjawabnya. Maka turunlah ayat tersebut diatas (QS. 3 : 59 - 62) sebagai tuntunan kepada Rasulullah ﷺ untuk menjawabnya. Kemudian Rasulullah ﷺ mengajak mengadakan mula'anah (bersumpah untuk dilaknat oleh الله سبحانه وتعالى apabila ucapannya tidak benar) akan tetapi mereka menolak dan memilih membayar jizyah (upeti). Maka pulanglah mereka.
Dalam riwayat lain dari Ibnu Sa'd dalam kitab at-Thabaqat yang bersumber dari al-Azraq bin Qais mengemukakan bahwa ketika uskup Najran dan wakilnya menghadap kepada Nabi ﷺ, Nabi ﷺ menjelaskan kepada keduanya tentang Islam. Mereka berkata : "Kami telah lebih dahulu masuk Islam sebelum tuan". Sabda Nabi ﷺ : "Kalian telah berdusta, karena ada tiga hal yang menghalangi kalian masuk Islam, yaitu (1). Kalian mengatakan bahwa Tuhan mempunyai anak. (2). Kalian makan daging babi dan (3). Kalian bersujud kepada patung." Kedua orang itu bertanya : "Kalau begitu siapakah bapak Isa". Pada waktu itu Rasulullah ﷺ tidak mengetahui bagaimana harus menjawabnya. Maka turunlah ayat tersebut diatas (QS. 3 : 59 - 62) sebagai tuntunan kepada Rasulullah ﷺ untuk menjawabnya. Kemudian Rasulullah ﷺ mengajak mengadakan mula'anah (bersumpah untuk dilaknat oleh الله سبحانه وتعالى apabila ucapannya tidak benar) akan tetapi mereka menolak dan memilih membayar jizyah (upeti). Maka pulanglah mereka.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 95 - 97.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia,
Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs.
H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke
tujuh 1994, halaman 103 - 104.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar