TIME TUNNEL. Perjalanan Lorong Waktu untuk berguru dan menuntut
ilmu pada para sahabat mulia Rasulullah ﷺ tak pernah habis untuk senantiasa mencintai mereka, belajar apa yang telah Rasulullah ﷺ secara pribadi ajarkan pada masing-masing sahabat.
Perjalanan dalam "Lorong Waktu" yang telah lalu menyisakan arti berjuang pada semua segi baik fisik, ilmu dan semua hal demi tegaknya risalah Islam.
Aku teringat sekira delapan bulan selepas Rasulullah ﷺ dan kaum Muhajirin hijrah ke Madinah, Rasulullah ﷺ mengirimkan tiga satuan operasi militer yang tidak diikuti Rasulullah ﷺ(sering disebut Sariyyah) begitu yang dituturkan para sahabat;
Bulan Ramadhan Awal
Rasulullah ﷺmengirimkan pamannya Hamzah bin Abdul Muttalib رَضِيَ
اللََّهُ عَنْه ke tepi laut Merah di bilangan 'Ish (al-'Aish) dengan 30 orang pasukan penunggang kuda dari kalangan Muhajirin saja. Di tempat ini pamanda Rasulullah ﷺ, Hamzah bin Abdul Muttalib رَضِيَ
اللََّهُ عَنْه bertemu dengan kafilah Abu Jahal bin Hisyam beserta 300 orang pasukan dari Mekkah. Tetapi konfrontasi urung terjadi, karena dilerai oleh Majdi bin Amr al-Juhni yang menjadi juru damai kedua belah pihak. Masing-masing pulang tanpa terjadi pertempuran.
Bulan Syawwal
Rasulullah ﷺ mengirimkan 'Ubaidah bin al-Harits bin Abdul Muttalib رَضِيَ
اللََّهُ عَنْه beserta 60 orang pasukan dari kalangan Muhajirin saja (dua kali lipat kekuatan pasukan Hamzah bin Abdul Muttalib) ke Wadi Rabigh (suatu tempat berair di Hijaz). Di tempat ini 'Ubaidah bin al-Harits bin Abdul Muttalib رَضِيَ
اللََّهُ عَنْه bertemu dengan kafilah Abu Sufyan berserta 200 orang. Kedua belah pihak sempat saling melempar anak panah, tetapi tidak sampai terjadi peperangan jarak dekat. Sa'ad bin Abi Waqqash رَضِيَ
اللََّهُ عَنْه melepas anak panahnya, dan ini anak panah pertama yang dilepaskan dalam sejarah Islam.
Bulan Dzulqa'dah
Rasulullah ﷺ mengutus Sa'ad bin Abi Waqqash رَضِيَ
اللََّهُ عَنْه ke al-Kharar di wilayah Hijaz beserta 8 orang pasukan Muhajirin saja (versi lain 20 orang) untuk memblokade kafilah dagang Quraisy. Saat sampai di al-Kharar ternyata tidak bertemu siapa-siapa karena kafilah Quraisy sudah lewat sehari sebelumnya, mereka pun kembali pulang ke Madinah.
Perkasanya pasukan Muslimin menghadapi musuh dalam jumlah besar dan persenjataan lengkap dari yang dimiliki pasukan Muslimin masih menyisakan tanya, semoga bisa belajar lebih jauh strategi perang Kekhalifahan Turki Utsmani sebelum penaklukan Konstantinopel.
Inspirasi :
Sejarah Hidup Muhammad, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 226.
Atlas al-Sirah al-Nabawiyah, Dr. Shauqi Abu Khalil, diterbitkan oleh PT. Mizan Publika, Cetakan I, Mei 2015, halaman 71 - 73.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar