Note Trip, 16 Jumadil Awwal 1438 H. Hari-hari belakangan ini nama-nama seperti Rizieq Shihab, Ma'ruf Amin, Bachtiar Nashir adalah nama-nama yang jadi bahan olok-olok oleh penista agama dan kroninya, dijatuhkan dengan berbagai cara, agar penista agama selamat.
Jauh sebelum itu Abdullah Gymnastiar sempat jadi bulan-bulanan media tatkala menikahi isteri keduanya. Tapi sungguh jauh hari ke belakang, 5 tahun, 10 tahun bahkan selepas masa proklamasi. Upaya menghinakan orang-orang yang didepan nama mereka terdapat sebutan Habib, Kyai Haji, Da'i, Ustadz, Ulama dan Guru tidak pernah surut. Tidak berbatas pesona, apakah ia ulama yang dikenal dalam skala nasional ataupun sekelas kampung. Yang penting bagi mereka jadi bahan olok-olokan.
Maka direkayasalah fitnah kecil hingga besar, dilancarkanlah propaganda, disusun berbagai konspirasi buruk agar jatuh kredibilitas ulama, agar agama Islam juga turut terdiskreditkan karenanya.
Kini sasaran mereka terus melebar siapapun yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, siapa saja yang melakukan amalan yang mendatangkan cintanya Allah dan Rasul-Nya tak luput dari bidikan. Lagi-lagi tujuannya sama, mencemooh mereka-mereka yang disebut Rasulullah sebagai "Saudaraku" lebih dari 1400 tahun yang lalu.
Maka peganglah Kitabullah dan Sunnah dengan sungguh-sungguh wahai jiwa-jiwa yang rindu panggilan "Wahai Saudaraku" dari lisan sang Nabi.
Jauh sebelum itu Abdullah Gymnastiar sempat jadi bulan-bulanan media tatkala menikahi isteri keduanya. Tapi sungguh jauh hari ke belakang, 5 tahun, 10 tahun bahkan selepas masa proklamasi. Upaya menghinakan orang-orang yang didepan nama mereka terdapat sebutan Habib, Kyai Haji, Da'i, Ustadz, Ulama dan Guru tidak pernah surut. Tidak berbatas pesona, apakah ia ulama yang dikenal dalam skala nasional ataupun sekelas kampung. Yang penting bagi mereka jadi bahan olok-olokan.
Maka direkayasalah fitnah kecil hingga besar, dilancarkanlah propaganda, disusun berbagai konspirasi buruk agar jatuh kredibilitas ulama, agar agama Islam juga turut terdiskreditkan karenanya.
Kini sasaran mereka terus melebar siapapun yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, siapa saja yang melakukan amalan yang mendatangkan cintanya Allah dan Rasul-Nya tak luput dari bidikan. Lagi-lagi tujuannya sama, mencemooh mereka-mereka yang disebut Rasulullah sebagai "Saudaraku" lebih dari 1400 tahun yang lalu.
Maka peganglah Kitabullah dan Sunnah dengan sungguh-sungguh wahai jiwa-jiwa yang rindu panggilan "Wahai Saudaraku" dari lisan sang Nabi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar