Kamis, 17 November 2016

Andai yang tak berilmu mau diam sejenak

Kesalahan orang awam lebih ringan dampaknya dibandingkan orang 'alim, yakni orang yang sungguh-sungguh memiliki kedalaman 'ilmu agama. Semakin ia diakui otoritas keilmuannya, semakin besar kerusakan yang terjadi pada alam semesta ini manakala ia melakukan kesalahan. Dan musibah yang sangat besar ketika orang jahil (bodoh) tetapi disangka 'alim, lalu serampangan ia bertutur tanpa ilmu tentang agama ini.
Ada ungkapan 'ulama yang patut kita renungkan:
” إذا زل العالِم زل العالَم”
“Ketika orang yang berilmu melakukan kesalahan maka alam juga akan ikut melakukan kesalahan.”

Inilah soalan yang saya risaukan. Saya bukan cendekiawan, bukan pula 'alim. Sedikit ilmu dan miskin wawasan. Kalaulah saya berbicara di berbagai majelis, sepatutnya tidak keluar dari porsi sebagai penyampai saja. Padahal kerap orang menuntut agar saya mengambil bagian yang bukan menjadi wilayah saya, yakni soalan-soalan yang berkaitan dengan hukum agama.
Apa bahayanya jika seseorang memudah-mudahkan diri dalam berbicara hal pelik tentang agama dan bahkan persoalan lain, sementara ia tidak memiliki kapasitas? Kebingungan dan perselisihan. Simpang siurnya pendapat dan kedudukan sesuatu. Terlebih jika seseorang mengambil porsi fatwa yang ia tidak memiliki kelayakan sama sekali.
Hari ini, alangkah mudah seseorang dijuluki Ustadz. Alangkah banyak pula yang memudah-mudahkan sikap menyebut dirinya sebagai Ustadz.

Kata 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu:
لو سكت من لايعلم سقط الخلاف
"Andai yang tak berilmu mau diam sejenak; niscaya gugur perselisihan yang banyak."

Mohammad Fauzil Adhim 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar