Kamis, 20 Oktober 2016

Haram Riya’ (2)

Abu Hurairah r.a. berkata : Saya telah mendengar Rasulullah bersabda : Pertama yang akan diputuskan pada hari qiyamat, seorang mati syahid, maka dihadapkan dan ditanya beberapa nikmat Tuhan, setelah diakui, ditanya : Apakah perbuatanmu terhadap nikmat itu? Jawabnya : Saya telah berjuang untuk-Mu hingga mati syahid. Jawab Tuhan : Dusta kau, tetapi kau berjuang supaya dikenal pahlawan dan keberanianmu. Dan telah terkenal demikian, kemudian diperintahkan diseret kedalam api neraka. Kedua, seorang pelajar yang telah pandai dan mengajar serta membaca Qur’an, ketika dihadapkan, ditanya tentang nikmat-nikmat Tuhan dan setelah mengakuinya, ditanya : Apakah perbuatanmu terhadap itu semua? Jawabnya : Saya telah mempelajari ilmu dan mengajarkannya dan membaca Qur’an untuk-Mu. Jawab Tuhan : Dusta kau, tetapi kau belajar untuk dikenal sebagai seorang aiim, dan membaca untuk dikenal sebagai Qari’, dan sudah terkenal demikian. Kemudian diperintah diseret mukanya dan dilempar ke dalam neraka. Ketiga, seorang hartawan yang memiliki berbagai macam jenis kekayaan, ketika dihadapkan ditanya berbagai nikmat Tuhan kepadanya, dan ketika telah mengakui, ditanya : Apakah kerjamu dalam semua itu? Jawabnya : Tiada suatu jalanpun yang Kau anjurkan membelanjai, melainkan sudah saya belanjai semata-mata untuk-Mu. Jawab Tuhan : Dusta kau, tetapi kau berbuat supaya dikenal dermawan. Dan sudah dikenal. Kemudian diperintah diseret pada mukanya dan dilempar ke dalam neraka. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 479-480.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar