Kamis, 07 Juli 2016

Mendakwahkan Tauhid, Garis Perjuangan Para Rasul

Karena begitu pentingnya dakwah tauhid, maka para Rasul pun mengarahkan daya dan upaya demi tegaknya kalimat la ilaha illallah. Cobaan dan rintangan telah dilalui mereka dalam hari-harinya menghadapi kaumnya.
Inilah Nuh a.s., Rasul pertama yang diutus di muka bumi. Nabi yang agung ini hidup dengan usia yang panjang dan dalam masa yang lama, selama 950 tahun beliau menghabiskan usianya untuk menyeru kaumnya kepada pengesaan Allah ta'ala dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya. Beliau tidak pernah merasa lelah dan bosan, siang dan malam, secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Allah ta'ala menggambarkan dakwah beliau dalam firman :
"Nuh berkata : "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanya menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari)dan menyombongkan diri dengan sangat. Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan, kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam." (QS. Nuh (71) : 9.

Demikian juga Nabi Ibrahim a.s., bapaknya para Nabi, Imam ahli tauhid dan sang kekasih Allah ta'ala telah ia curahkan segenap kemampuannya demi dakwah tauhid, bukan hanya berhadapan dengan kaumnya saja, bahkan  harus berhadapan dengan ayahandanya sendiri sehingga beliau harus terusir. Sampai puncaknya ia harus mendapatkan intimidasi dari kaummnya hingga harus dibakar, namun Allah ta'ala menyelamatkannya. Firman Allah ta'ala : "Ibrahim berkata : "Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu? Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?" Mereka berkata : "Bakarlah ia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak." Kami berfirman : "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim", mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi." (QS an-Anbiya' (21) : 66 - 70).
Demikian pula Nabi Musa a.s., Nabi Yusuf a.s., Nabi Hud a.s., dan yang lainnya, semuanya mengajak kepada tauhid,
--------------------------
Tulisan Abu Zaid, Buletin Al-Furqon, edisi tahun ke-6 Vol. 9 No. 3, Muharram 1433 H, halaman 2 - 3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar