Rabu, 22 Juni 2016

Haram Berdusta (5)

Samuroh bin Jundub r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. sering tanya pada sahabat : Adakah di antara kamu yang mimpi? Maka diceriterakan kepada Nabi apa yang telah diimpikannya. Dan pada suatu hari Nabi bersabda : Semalam aku telah didatangi oleh dua orang yang mengajak saya pergi, dan ketika kami di dalam perjalanan, tiba-tiba ada orang berbaring dan di depannya ada orang berdiri memegang batu besar, kemudian memukulkan batu itu ke kepala orang yang berbaring itu, hingga remuk kepalanya dan tergelincir batunya, maka segera diambil kembali batu itu, sedang kepala yang remuk itupun telah pulih kembali, lalu dikepruk lagi sebagaimana semula. Sayapun berkata : Subhanallah apakah itu? Kedua orang itu berkata : Mari berjaLan terus, maka kami berjalan hingga bertemu dua orang, yang satu berbaring terlentang, sedang yang ke dua berdiri memegang bantolan besi, maka dibantolkan ke pipi, lubang hidung dan mata, lalu ditarik ke belakang, kemudian pindah ke sebelah kiri dan dibantol demikian pula, tiap-tiap selesai lalu pulih kembali, dan diulangi seperti itu, dan sayapun berkata : Suhhanallah apakah itu? Dan dua orang itu terus mengajak berjalan hingga bertemu sesuatu yang berbentuk dapur api, dan terdengar di dalamnya suara hiruk-pikuk, maka ketika saya lihat di dalamnya, terdapat orang-orang laki dan perempuan telanjang, dan apabila timbul nyala api dari bawah mereka, menjeritlah mereka. Saya bertanya : Apakah mereka itu? Kedua orang itu mengajak berjalan terus, hingga kami sampai ke sungai yang berwarna merah bagaikan darah. dan di sungai itu ada orang berenang, sedang di tepi sungai ada orang yang mengumpulkan batu-batu, maka apabila yang berenang itu capai datang kepada yang di tepi dan membuka mulutnya, lalu dimasuki batu, kemudian berenang kembali ke tengah, kemudian kembali pula membuka mulutnya dan diisi batu, demikian berulang-ulang hingga saya bertanya : Apakah itu? Dan terus diajak berjalan, hingga bertemu dengan orang yang sangat keji (buruk) rupanva, sedang menyalakan api lalu dia berjalan di sekitarnya. Saya juga bertanya : Apakah itu? Dan terus diajak berjalan hingga sampai ke sebuah kebun yang luas dan penuh berbunga, dan di situ terdapat seorang yang tinggi, hampir saya tidak dapat melihat kepalanya, dan di sekitar orang itu banyak anak-anak. Sayapun bertanya : Apakah itu? Tetapi terus diajak berjalan hingga sampai ke pohon yang sangat besar dan indah, tiba-tiba saya diperintah mendaki, kamipun mendaki hingga sampai ke kota yang terbangun dari mas dan perak dan ketika kami sampai ke pintu kota, kami ketok pintunya hingga dibuka, dan kami masuk, di situ kami disambut oleh orang-orang yang bagus-bagus, dan di samping itu ada pula orang-orang yang sangat jelek, tetapi orang-orang yang jelek (buruk) itu diperintah mandi dari sebuah sungai yang sangat jernih airnya, kemudian setelab mandi berubahlah wajah mereka sama dengan orang-orang yang bagus-bagus itu, maka kedua orang yang membawa saya itu berkata : Ini sorga jannatu ‘adn, dan itu di atas tempatmu, maka saya melihat ke atas. tiba-tiba ada sebuah gedung bagaikan awan putih di udara, maka aku berkata kepada keduanya : Baarakallahu fikuma, lepaskanlah aku masuk ke gedung itu. Jawab keduanya : Kini belum tiba masanya, tetapi kelak pasti kau akan masuk ke dalamnya. Kemudian saya menanyakan : semua kejadian-kejadian yang telah kulihat itu? Jawab keduanya : Kini akan kami beritahukan kepadamu : Adapun orang yang dikepruk kepalanya dengan batu, maka itu orang yang telah mempelajari Qur’an lalu mengabaikannya, dan tidak sholat fardlu. Adapun orang yang dirobek pipi, hidung dan matanya ke belakang, maka itu orang yang membuat berita bohong hingga tersiar ke seluruh penjuru. Adapun orang-orang lelaki, perempuan yang telanjang dan berada di dapur maka itulah pelacur. Adapun orang yang berenang di sungai darah dan makan batu, maka itu rentenir (pemakan riba). Adapun orang yang menyalakan api, maka itu malaikat Malik penjaga api neraka. Adapun orang tinggi di kebun, maka itu nabi Ibrahim a.s. sedangkan anak-anak yang ada di sekitarnya, maka itu anak-anak yang mati kecil (mati atas fitrah). Seorang bertanya : Dan anak kaum musyrikin ya Rasulullah? Jawab Nabi : Dan anak kaum musyirikin. Adapun orang-orang yang bagus-bagus dan ada yang busuk, maka itulah orang yang mencampur antara amal kebaikan dengan kejahatan, tetapi Allah mema’afkan mereka. (HR. Buchary).

Dalam lain riwayat : Semalam saya mimpi didatangi oleh dua orang yang membawa saya ke tanah yang suci, dan dalam perjalanan melihat lobang bagaikan dapur, sempit bagian atas tetapi luas bagian bawahnya, berisi orang laki dan perempuan yang sama-sama telanjang bulat, dan di bawah mereka ada api, apabila menyala tinggi terangkatlah mereka, kemudian jika padam kembali mereka turun ke bawah. Juga melihat sungai darah yang ada dua orang yang satu di tengah dan yang lain di tepi sungai, maka apabila yang di tengah akan keluar dari sungai maka dilempar batu mulutnya oleh orang yang di tepi, sehingga kembali ke tengah. Kemudian membawa saya naik di pohon dan masuk sebuah gedung yang indah yang berisi orang-orang tua dan muda. Adapun orang yang dirobek pipinya maka itu pendusta yang tersiar dustanya hingga semua penjuru. Sedang orang yang dikepruk kepalanva itu yaitu orang yang mengerti Qur’an dan tidak dipelajari di waktu malam, dan tidak dilaksanakan waktu siang. Adapun gedung yang pertama, maka untuk umum kaum mu’minin, dan gedung ini untuk orang yang mati syahid, dan aku ini Jibril dan ini Mika'il. Maka lihatlah ke atas, maka ketika aku melihat ke atas terlihat bagaikan awan, maka diberitahu : Bahwa itu gedungmu (tempatmu). Aku berkata : Lepaskan aku masuk di tempatku. Jawab keduanya : Kau masih ada sisa umur yang belum kau selesaikan, maka bila telah selesai pasti kau kembali ke tempatmu itu. (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 419-425.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar