Jumat, 20 Mei 2016

Mohon Tidak Disiksa dan Tidak Berbeban Berat

Di surat al-Baqarah (2) ayat 286;

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِينَ
"Rabbanaa laa tuaakhidznaa in-nasiinaa au akhtha'naa, rabbanaa walaa tahmil 'alainaa ishran kamaa hamaltahuu 'alalladziina min qablinaa, rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih, wa'fu 'annaa waghfir lanaa warhamna anta maulaanaa fanshurnaa 'alal qaumil kaafiriin".

Artinya :
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami, jika kami lupa atau bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.

Keterangan :
Di dalam buku "Asbabun Nuzul"-nya KH. Qamaruddin Saleh dkk., halaman 89 - 90; menerangkan bahwa menurut riwayat Abu Hurairah radhiyallahu anhu dan Ibnu 'Abbas radhiyallahu anhuma, "Wa in tubdu ma fi anfusikum au tukhfuhu yuhasibkum bihillah". (...Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatan itu, ...), QS. al-Baqarah (2) : 284. Para sahabat merasa berkeberatan, sehingga datang kepada Rasulullah sambil berlutut memohon keringanan dengan berkata : "Kami tidak mampu mengikuti ayat QS. al-Baqarah (2) : 284. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Apakah kalian akan berkata "Sam'na wa ashaina" (Kami mendengar, tetapi tidak akan patuh) seperti apa yang diucapkan oleh dua ahli kitab (yahudi dan nasrani) yang sebelum kamu? Ucapkanlah "Sami'na wa atha'na ghufranaka rabbana wa ilaikal mashir" (Kami mendengar dan ta'at, dan ampunilah kami. Wahai Tuhan kami, kepada-Mu-lah tempat kembali)." Setelah dibacakan kepada para sahabat dan terbiasakan lidahnya, turunlah QS. al-Baqarah (2) : 285, kemudian mereka melaksanakannya dan turunlah ayat selanjutnya QS. al-Baqarah (2) : 286. (HR. Muslim).
-------------------------------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 72.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke -5, 1985.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar