Kamis, 19 Mei 2016

Jangan Bantu Syaithan

Seorang wanita naik bersama dengan sopir taksi, dan kursi belakang kosong ... !!
>>> Ini istrinya sopir taksi.

Seorang pria berjanggut panjang lewat di depan masjid, orang sedang shalat berjamaah, ia malah pergi tanpa ikut Shalat ... !!
>>> Ia telah shalat di masjid lain di mana setelah Azan langsung shalat.

Seorang pria duduk di sampingnya di kereta, anda bicara ke dia namun tidak ditanggapi .. !!
>>> Cukup, dia mungkin memiliki sakit Tuli.

Teman sekelas anda menolak untuk pergi dengan Anda untuk minum secangkir kopi di malam hari ... !!
>>> Dia tidak pelit, tapi lihat berapa banyak keringat dan penderitaan ayahnya untuk mengirim dia setiap bulan seribu dua ribu rupiah.

Dalam kebanyakan kejadian sehari hari, kita hanya melihat sebagian saja dari kehidupan orang lain. Maka anggaplah sisi yang menurut kita tidak baik dengan HusnuDzhan.. berprasangka baik terhadapnya supaya anda tidak menzalimi orang walau hanya dengan prasangka. Sehingga anda bisa tenang dan tidak sakit hati sendiri.
Seorang Ulama Salafusshaleh mengatakan : "Jika saya melihat salah satu saudara saya sedangkan dari jenggotnya menetes anggur, maka saya akan mengatakan mungkin anggurnya tumpah tidak sengaja.! Kalau seandainya ia naik ke gunung sambil mengatakan : "Akulah pezina." maka aku akan mengatakan : "mungkin dia sedang putus asa .."
Lihatlah.... Bagaimana Rasulullah
ﷺ menolak pezina wanita al-Ghomidiah untuk dirajam hingga ia menunggu hampir tiga tahun lamanya.
Lihatlah sikap bijaksana Rasulullah
ketika seorang Arab BADUI yang kencing di Masjid Nabawi.
Lihatlah MARAHNYA Rasulullah
ketika seorang sahabat tatkala perang membunuh musuh yang ketika ditawan mengatakan "Lailahaillaallah".
Namun kita...mudah sekali menzalimi saudara sendiri.
Ibnu Qayyim berkata : " Bagaimana seorang hamba yang sulit untuk mengetahui lurus niatnya sendiri hendak menerka-nerka niat orang lain?!".
Maka berikan Alasan bagi saudara anda mungkin dia sedang khilaf dan butuh nasehat. Jangan bantu Syaitan dalam membuat dia putus asa dengan memaki-maki dosanya. Cukup engkau pegang tangannya dan nasehati sembunyi-sembunyi. Jika ia terima maka semua hidayah dari Allah, namun jika tidak maka semoga Allah membuka hidayahnya dari tangan orang lain sedangkan kita telah lepas kewajiban menasehatinya. (Suara Madinah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar