Kamis, 10 Maret 2016

Dunia adalah Tempat Mengumpulkan Perbekalan

TIME TUNNEL. Abu Darda', memahaminya mesti larut dalam perilaku Rasulullah s.a.w. itu sendiri. Baginya dunia seisinya hanyalah pinjaman semata, bagai jembatan yang akan mengantarkan menuju kehidupan yang abadi dan mengasikkan. Pandangan ini baginya bukanlah sekedar arah pandang saja, tetapi sudah menjadi jalan hidup.
Tatkala ia sakit dan para sahabat menjenguknya didapatinya ia tengah berbaring dihamparan kulit saja. Dan para sahabat menawarkan kasur yang lebih empuk, tetapi ditolaknya dengan isyarat jari telunjuiknya sambil berkata "Kampung kita jauh disana .... untuknya kita mesti mengumpulkan bekal ...!"
Ketika Yazid bin Mu'awiyah putera khalifah melamar putri Abu Darda', olehnya tidak hendak diterima lamaran tersebut. Kemudian putrinya dilamar oleh seorang Muslim yang shaleh tapi miskin, maka dinikahkan putrinya kepada Muslim shaleh itu. Abu Darda' mengungkapkan alasannya tatkala orang-orang tercengan dengan tindakannya, katanya : "Bagaimana kiranya nanti dengan si Darda' bila telah dikelilingi para pelayan dan inang pengasuh dan terpedaya kemewahan istana .... dimana letak agamanya waktu itu...?" kemudian lanjutnya "Kebaikan bukanlah karena banyak harta dan anak-pinakmu, tetapi kebaikan sesungguhnya ialah bila semakin besar rasa santunmu, semakin bertambah banyak ilmumu dan kamu berpacu menandingi manusia dalam mengabdi kepada Allah ta'ala!" 
-----------------
Inspirasi :
Rijal Haolar Rasul (Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro Bandung, Cetakan keduapuluh 2006, Bab "Abu Darda'", halaman 391-404.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar