Sabtu, 20 Februari 2016

Pengikut Dajjal

Pengikut Dajjal yang paling banyak adalah orang-orang Yahudi, ‘Ajam, bangsa Turk, dan manusia dari berbagai bangsa dan golongan, sebagian besar mereka adalah orang-orang Arab dusun juga para wanita.
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُوْدِ أَصْبَهَانَ، سَبْعُوْنَ أَلْفًا، عَلَيْهِمُ الطَّيَالِسَةُ
“Orang-orang Yahudi Ashbahan yang akan mengikuti Dajjal sebanyak tujuh puluh ribu, mereka mengenakan jubah tebal dan bergaris”. [12]

Sedangkan dalam riwayat Imam Ahmad :
سَبْعُوْنَ أَلْفًا عَلَيْهِمُ التِّجَانُ
.“Delapan puluh ribu orang, mereka mengenakan topi perang”. [13]

Dan diriwayatkan dalam hadits Abu Bakar Radhiyallahu anhu terdahulu :

يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوْهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
“Dajjal akan diikuti oleh beberapa kaum, wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit.” [14]


Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Nampaknya -wallaahu a’lam- bahwa yang dimaksud dengan bangsa Turk adalah para pembantu Dajjal.” [15]

Kami katakan: Demikian pula orang-orang ‘Ajam, sebagaimana dijelaskan sifat mereka dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu :
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّـى تُقَاتِلُوْا خُوْزًا وَكَرْمَانَ مِنَ اْلأَعَاجِـمِ، حُمْرَ الْوُجُوْهِ، فُطْسَ اْلأُنُوْفِ، صِغَـارَ اْلأَعْيُـنِ، كَأَنَّ وُجُوْهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ، نِعَالُهُمُ الشَّعْرُ
“Tidak akan tegak hari Kiamat hingga kalian memerangi bangsa Khuz dan Karman dari kalangan ‘Ajam, wajah mereka merah, hidungnya pesek, matanya sipit, wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit, dan terompah-terompah mereka terbuat dari bulu”. [16]

Adapun pernyataan bahwa kebanyakan pengikut mereka dari kalangan Arab karena sesungguhnya kebodohan telah menyelimuti mereka, juga berdasarkan sabda Nabi ﷺ dalam hadits Abu Umamah yang panjang :
وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ -أَيْ: الدَّجَّالُ- أَنْ يَقُوْلَ لِلأَعْرَابِيِّ: أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ؛ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَبُّكَ؟ فَيَقُوْلُ: نَعَمْ. فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِيْ صُوْرَةِ أَبِيْهِ وَأُمِّهِ، فَيَقُوْلاَنِ: يَا بُنَيَّ! اِتَّبِعْهُ؛ فَإِنَّهُ رَبُّكَ
“Dan di antara fitnahnya -yakni fitnah Dajjal- bahwa dia berkata kepada orang Arab kampung, ‘Bagaimana pendapatmu jika aku membangkitkan bapak dan ibumu untukmu, apakah engkau mau bersaksi bahwasanya aku adalah Rabb-mu?’ Dia berkata, “Ya.” Lalu dua syaitan menjelma menjadi bapak dan ibunya, keduanya berkata, ‘Wahai anakku! Ikutilah dia karena dia adalah Rabb-mu.’”[17]

Adapun para wanita, maka keadaan mereka lebih parah daripada keadaan orang-orang Arab kampung karena tabi’at mereka yang cepat terpengaruh dan kebodohan yang menyelimuti mereka. Dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari ‘Umar Radhiyallahu anhuma, dia berkata, “Nabi ﷺ bersabda :
يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِيْ هَذِهِ السَّبْخَةِ بِمِرْقَنَاةَ، فَيَكُوْنُ أَكْثَرُ مَنْ يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ، حَتَّـى إِنَّ الرَّجُلَ يَرْجِعُ إِلَى حَمِيْمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ فَيُوْثِقُهَا رِبَاطًا؛ مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ
‘Dajjal akan turun pada tanah lembab di Mirqanah ini, maka orang yang paling banyak keluar bersamanya adalah para wanita, sehingga seseorang kembali kepada mertuanya, kepada ibunya, anak puterinya, saudara perempuannya dan bibinya, lalu dia menguatkan hati-hati mereka sebab khawatir mereka keluar bersamanya.’” [19]

[Disalin dari kitab Asyraathus Saa'ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
-------------------------------------------
Footnote :
12]. Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah, bab fi Baqiyyati min Ahaadiitsid Dajjal (XVIII/ 85-86, Syarh an-Nawawi).
[13]. Al-Fathur Rabbani Tartiibul Musnad (XXIV/73). Hadits ini shahih, lihat Fat-hul Baari (XIII/238).
[14]. HR. At-Tirmidzi dan telah terdahulu takhrijnya.
[15]. An-Nihaayah/al-Fitan wal Malaahim (I/117) tahqiq Dr. Thaha Zaini.
[16]. Shahiih al-Bukhari, kitab al-Manaaqib bab ‘Alaamatun Nubuwwah (VI/604, al-Fat-h).
[17]. Sunan Ibni Majah, kitab al-Fitan, bab Fitnatud Dajjal wa Khuruuju ‘Isa bin Maryam wa Khuruuju Ya'-juj dan Ma'-juuj (II/1359-1363), hadits ini shahih. Lihat Shahiih al-Jaami’ish Shaaghiir (VI/273-277, no. 7753).
[18]. Mirqanah adalah sebuah lembah di Madinah dari arah Tha-if, seseorang melewatinya di ujung kedatangannya, tegasnya di ujung kuburan para syuhada Uhud. Lihat Mu’jamul Buldaan (IV/401).
[19]. Musnad Ahmad (VII/190, no. 5353) tahqiq Ahmad Syakir, dia berkata, “Sanadnya shahih.”

Selengkapnya di ; almanhaj.or.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar