Jumat, 12 Februari 2016

Kenapa Harus Ujub

Kenapa musti Ujub? Bukankah ujub juga menggugurkan amalan sebagaimana riyaa'..??
Rasulullah ﷺ bersabda : "Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri". (HR. at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam as-shahihah no 1802).

Sebelum kita terlena dengan ujub yang menggerogoti hati kita maka hendaknya kita renungkan tentang diri kita. Kenapa kita ujub..??

Maka hendaknya renungkanlah perkara-perkara berikut ini :
▶ Pertama : Sudah yakinkah amalan-amalan kita tersebut dibangun di atas keikhlasan kepada Allah??
Ikhlas merupakan perkara yang sangat mulia, yang menjadikan pelakunya menjadi sangat tinggi dan mulia di sisi Allah. Orang yang ikhlas hatinya hanya sibuk mengaharapkan keridhoan Allah, yg paling penting baginya adalah penilaian Allah terhadap amalannya.
▶ Kedua : Bukankah banyak hal yang bisa menggugurkan amalan-amalan kita tersebut??
Riyaa' –meskipun sekecil apapun- merupakan penggugur amal. Demikian juga sikap al-mann (yaitu mengungkit-ngungkitnya) berbuat kebaikan juga membatalkan amalan.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu. Dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima). (QS. Al-Baqoroh (2) : 264).
▶ Ketiga : Bukankah penilaian Allah yang paling utama adalah tentang hati dan keimanan seseorang?, bukan hanya sekedar amalan yang dzohir?
▶ Keempat : Betapa banyak dosa yang kita lakukan tanpa kita sadari, dan betapa banyak dosa yang kita lakukan dan kita sadari namun kita lupa??

Jika perkaranya demikian, maka apakah yang bisa kita banggakan untuk bisa ujub di hadapan Allah dan merasa lebih baik dari orang lain…??
So... udah gak perlu bangga dengan amalan yang telah kita lakukan..,
Gak usah juga bangga dengan keberhasilan dakwah kita...
Bukankah ujub juga merupakan salah satu bentuk syirik kecil sebagaimana riya'…??
Ingat.. 3 perkara 'Yang menbinasakan'.

Sumber tulisan : Ust. Firanda Andirja, MA (@Firanda_Andirja).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar