Sabtu, 05 Desember 2015

Menghadapi Dajjal

Tahapan yang mesti dilakukan untuk menghadapi Dajjal.
(1) Istiqomah Berdo'a Memohon Perlindungan
Fitnah terbesar yakni fitnah dajjal, makanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta kita berdoa dalam tasyahud akhir. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 
إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir (sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: (1) siksa neraka jahannam, (2) siksa kubur, (3) penyimpangan ketika hidup dan mati, (4) kejelekan Al Masih Ad Dajjal”.  (HR. Muslim no. 588).

Do’a yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan dalam riwayat lain,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَشَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qobri, wa ‘adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal [Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal”. (HR. Muslim no. 588)

(2) Menjauhi Jika Mendengar Kemunculan Dajjal
Dari ‘Imron bin Hushain, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهْوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ أَوْ لِمَا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ
“Barangsiapa mendengar kemunculan Dajjal, maka menjauhlah darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatangi Dajjal dan ia mengira bahwa ia punya iman (yang kokoh), malah ia yang menjadi pengikut Dajjal karena ia terkena syubhatnya ketika Dajjal itu muncul”. (HR. Abu Daud no. 4319 dan Ahmad 4: 441. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

(3) Membaca 10 Ayat Awal Al-Kahfi Jika Bertemu Dajjal
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
 
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْفِ، عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat pertama dari surat al-Kahfi, dia terjaga dari fitnah Dajjal". (HR. Muslim (no. 809) dan Ahmad (VI/449) dari Sahabat Abu Darda’ Radhiyallahu anhu. Hadits ini shahih, lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 582))

Pada riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
...فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ فَإِنَّهَا جِوَارُكُمْ مِنْ فِتْنَتِهِ ...
“Barangsiapa di antara kalian yang mengetahui fitnah Dajjal, maka bacalah beberapa ayat pada awal surat al-Kahfi, karena sesungguhnya itu akan melindungi kalian dari fitnahnya (Dajjal)”. (HR. Muslim (no. 2937 (110)), Abu Dawud (no. 4321) dari an-Nawwaas bin Sam’an al-Kilabi Radhiyallahu anhu. Hadits ini shahih, lihat Shahiih Abi Dawud (no. 3631))

Dajjal akan menawarkan surga dan neraka, dan Rasul pun telah memberikan panduan bagaimana menghadapinya. Dalam hadits disebutkan;
إِنَّ مَعَهُ مَاءً وَنَارًا فَنَارُهُ مَاءٌ بَارِدٌ وَمَاؤُهُ نَارٌ فَلاَ تَهْلِكُوا
“Sesungguhnya bersamanya ada air dan api, apanya adalah air dingin dan airnya adalah api, karena itu janganlah kalian binasa". (HR. Bukhari no. 7130 dan Muslim no. 2934)

Dalam hadits lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لأَنَا أَعْلَمُ بِمَا مَعَ الدَّجَّالِ مِنْهُ مَعَهُ نَهْرَانِ يَجْرِيَانِ أَحَدُهُمَا رَأْىَ الْعَيْنِ مَاءٌ أَبْيَضُ وَالآخَرُ رَأْىَ الْعَيْنِ نَارٌ تَأَجَّجُ فَإِمَّا أَدْرَكَنَّ أَحَدٌ فَلْيَأْتِ النَّهْرَ الَّذِى يَرَاهُ نَارًا وَلْيُغَمِّضْ ثُمَّ لْيُطَأْطِئْ رَأْسَهُ فَيَشْرَبَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ وَإِنَّ الدَّجَّالَ مَمْسُوحُ الْعَيْنِ عَلَيْهَا ظَفَرَةٌ غَلِيظَةٌ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ
“Sungguh aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya ada dua sungai yang mengalir. Salah satunya secara kasat mata berupa air putih dan yang lainnya secara kasat mata berupa api yang bergejolak. Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi surga yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya karena sesungguhnya itu adalah air dingin". (HR. Muslim no. 2934)

(4) Menetap Di Mekkah dan Madinah
عن أنس بن مالك عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (ليس من بلد إلا سيطؤه الدجال، إلا مكة والمدينة، ليس له من نقابها نقب إلا عليه الملائكة صافين يحرسونها، ثم ترجف المدينة بأهلها ثلاث رجفات، فيخرج الله كل كافر ومنافق).
Dari Anas bin Maalik, dari Nabi shallallaahu ’alaihi wa sallam, beliau bersabda : ”Tidak ada satu negeri/kota pun nanti yang tidak dimasuki Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Setiap jalan masuk kedua kota tersebut dijaga oleh para Malaikat yang berbaris-baris, kemudian Madinah akan mengguncang penghuninya tiga kali guncangan, sehingga semua orang kafir dan munafik keluar dari tempat itu”. [HR. Al-Bukhari no. 1881 dan Muslim no. 2943].

Rasulullah shallallaahu ’alaihi wa sallam telah berwasiat agar seseorang hijrah menuju Madinah dan meninggal di sana :
 
عن بن عمر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من استطاع أن يموت بالمدينة فليمت بها فإني أشفع لمن يموت بها
Dari Ibnu ’Umar, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ’alaihi wa sallam : ”Barangsiapa yang mampu untuk meninggal di Madinah, hendaklah ia meninggal di sana, karena aku akan memberikan syafa’at bagi siapa saja yang meninggal di sana”. [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 3917, Ahmad 2/73 & 104, Ibnu Majah no. 3112, Ibnu Hibbaan no. 3741, dan yang lainnya; shahih].
------------------------------------
Tema dakwah : Isa 'Alaihi Salam VS Dajjal
Pemateri: Ustadz Abu Jundi
Lokasi: Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Tanggal: Ahad, 24 Shafar 1437H (6 December 2015M)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar