Selasa, 22 Desember 2015

Keutamaan Majelis Dzikir (1)

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah mengadakan Malaikat keliling dijalan mencari majelis dzikir, maka apabila bertemu kaum yang berdzikir pada Allah, maka masing-masing memanggil kawan-kawan mereka. Inilah hajat yang kamu cari, maka dikerumuni majelis itu dengan sayap mereka hingga ke langit dunia. Kemudian Tuhan bertanya pada mereka, padahal Tuhan lebih mengetahui : Apakah yang dibaca oleh hambaku? Jawab mereka : Mereka bertasbih dan bertakbir dan memuji serta memulyakan Tuhan. Allah bertanya : Apakah mereka telah melihat pada-Ku? Jawab Malaikat : Belum, demi Allah belum melihat kepada Tuhan. Tuhan bertanya : Maka bagaimana kalau mereka telah melihat kepadaku? Jawab Malaikat : Tentu akan lebih giat ibadat, ta’at dan lebih banyak bertasbih kepada-Mu. Tuhan bertanya : Apakah yang mereka minta? Jawab Malaikat : Mereka minta sorga. Apakah mereka telah melihatnya? Jawab Malaikat : Demi Allah mereka belum melihatnya. Maka bagaimana andaikan mereka dapat melihatnya? Jawab Malaikat : Tentu akan lebih ingin dan lebih semangat untuk mencapainya. Allah bertanya : Dan dari apakah mereka berlindung? Jawab Malaikat : Mereka minta perlindungan dari api neraka. Allah bertanya : Apakah mereka telah melihatnya? Jawab Malaikat : Tidak, demi Allah mereka belum melihatnya. Ditanya : Bagaimanakah sekiranya mereka melihatnya? Jawab Malaikat : Andaikan mereka telah melihat pasti akan lebih takut dan jauh lari daripadanya. Firman Allah : Saksikan oleh kamu bahwa Aku telah mengampunkan mereka semuanya. Seorang Malaikat berkata : Tuhan, di majelis itu ada orang yang bukan dari golongan mereka, hanya bertepatan ada keperluan maka datang ke majelis itu. Jawab Tuhan : Merekalah ahli majelis yang tidak akan kecewa siapa yang duduk bersama mereka. (HR. Buchary dan Muslim).

Dalam riwayat Muslim ada sedikit tambahan pada akhirnya : Dan mereka minta ampun, maka dijawab oleh Allah : Aku ampunkan segala dosa mereka, dan Aku beri permintaan mereka dan Aku hindarkan mereka dari apa yang mereka takutkan. Dan ketika dikatakan : Bahwa di majelis itu ada seorang yang banyak dosa, bertepatan jalan tiba-tiba duduk di majelis itu. Firman Allah : Dan terhadap orang itupun Aku ampunkan sebab mereka itu merupakan suatu kaum yang tidak akan kecewa siapa yang duduk kumpul dengan mereka.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 350-352.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar