Jumat, 16 Oktober 2015

Senangnya dido'akan Rasulullah ﷺ

TIME TUNNEL. Dalam peristiwa Madinah, kulihat sosok anak usia kecil, mungkin tak lebih dari usia 13 tahun. Raut wajahnya begitu sedih kehilangan sang Guru, Rasulullah  ﷺ. Anak kecil itu memiliki kesan yang mendalam pada sang Guru, betapa tidak, beliau senantiasa tak lepas untuk mengulang-ulang do'anya dengan menepuk bahunya setiap ada kesempatan bersama : "Ya Allah berilah ia ilmu Agama yang mendalam dan ajarkanlah kepadanya takwil."
Abdullah bin 'Abbas, anak kecil itu adalah sepupu sang Guru, Rasulullah Muhammad  ﷺ Putra sang paman 'Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hisyam dan Lubabah al-Kubra binti al-Haris bin Hazn al-Hilaliyah.
Pada suatu hari ketika ia berjumpa dengan Sang Guru, beliau menasehati : "Hai anak, akan saya ajarkan kepadamu beberapa kalimat  : Pertama, peliharalah (perintah) Allah, maka Allah akan memelihara engkau, dan peliharalah (larangan) Allah, niscaya kamu dapati Allah selalu di hadapanmu. Kedua, apabila kamu meminta, mintalah kepada Allah dan apabila kamu minta tolong mintalah pertolongan Allah. Ketiga, ketahuilah olehmu, sekiranya ummat manusia sepakat hendak memberi manfa’at kepadamu, niscaya takkan sampai sesuatu juapun daripadanya melainkan apa yang telah ditetapkan Allah lebih dahulu. Demikian juga sekiranya mereka itu sepakat pula hendak membahayakan kamu, tak akan sampai bahaya itu melainkan menurut apa yang telah ditetapkan Allah terlebih dahulu.
--------------------------------------------
Inspirasi :
Rijal Haolar Rasul (Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro, Cetakan keduapuluh 2006, halaman 629-637.
Tarjamah Riadhus Shalihin I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 85-87.
Ali bin Abi Talib, Ali Audah, Penerbit  PT. Pustaka Litera AntarNusa Jakarta, Cetakan Ketujuh, Juni 2010, halaman 398-399.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar