Kamis, 18 Desember 2014

Mintalah al-'Afiyah

TIME TUNNEL. Abul-Fadlel (Al-Abbas) bin Abdulmutthalib, paman yang amat dicintai Rasulullah ﷺ. Ketika Abbas bin Abdulmutthalib menjadi salah satu tawanan Muslimin, tetapi saat itu keislaman Abbas bin Abdulmutthalib masih belum diketahui Muslimin yang lain dan orang Quraisy. Rasulullah  ﷺ tak bisa menyembunyikan kegelisan dan kekhawatiran tentang keadaan pamannya; "Serasa terdengar olehku rintihan Abbas bin Abdulmutthalib dalam belenggu .....".
Salah seorang diantara Muslimin mendengar kata gelisah tersebut segera ia pergi ke tempat tawanan dan melonggarkan belenggu Abbas bin Abdulmutthalib, lalu orang itu kembali mengabarkan kepada Rasulullah  ﷺ; "Ya Rasulullah aku telah melonggarkan sedikit ikatan belenggu Abbas bin Abdulmutthalib...!" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Tetapi kenapa hanya Abbas bin Abdulmutthalib saja ...? Ayuh pergilah, lakukan seperti itu terhadap semua tawanan ...!"
Setelah tetapan musyawarah pembebasan tawanan perang Badr, Rasulullah  ﷺ berkata kepada Abbas bin Abdulmutthalib: " Wahai Abbas, tebuslah dirimu dan anak saudaramu Uqeil bin Abi Thalib, Naufal bin Harits dan teman karibmu "Utbah bin Amr saudara Bani Harits bin Fihir, sebab kamu banyak harta!". Abbas bin Abdulmutthalib menjawab : "Wahai Rasulullah  ﷺ sebenarnya akukan sudah masuk Islam, hanya orang-orang itu memaksaku....!"
Tetapi Rasulullah  ﷺ terus mendesak agar pamannya ini menebusnya. Dan Allah berkenan mengabadikan peristiwa ini, "Wahai Nabi! Katakanlah kepada tawanan yang ada dalam tanganmu : Jika Allah mengetahui dalam hati kalian kebaikan, pasti Ia akan mengganti apa yang telah diambil daripada kalian dengan yang lebih baik dan Ia mengampuni kalian, dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang....!" (TQS. 8 : 70). Keikhlasan Abbas bin Abdulmutthalib memenuhi tebusan, meninggalkan keturunan yang diberkati; Abdullah bin Abbas bin Abdulmutthalib mutiara ummat dengan pengertian alim, 'abid dan shaleh, ia adalah salah satu anak yang diberkati Nabi  ﷺ.
Suatu ketika Abbas bin Abdulmutthalib bertanya kepada Nabi  ﷺ. : "Ya Rasulullah ajarkanlah kepadaku sesuatu yang harus aku minta kepada Allah?" Jawab Nabi  ﷺ : "Mintalah al-'Afiyah (sejahtera) kepada Allah". Beberapa hari kemudian Abbas bin Abdulmutthalib mendatangi Nabi  ﷺ dan bertanya : "Ya Rasulullah ajarkanlah kepadaku sesuatu yang harus saya minta kepada Allah?" Nabi  ﷺ kembali menjawab : "Hai Abbas paman Rasulullah, mintalah keselamatan dan kesejahteraan dunia-akhirat kepada Allah".
-----------------
Inspirasi :
Rijal Haolar Rasul (Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro Bandung, Cetakan keduapuluh 2006, Bab "Abu Darda'", halaman 475-488.
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 375.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar