Rabu, 26 November 2014

Tembok Pemisah Israel

(Foto : al-Khilafah)
Wikipedia. Tembok Pemisah Israel, adalah sebuah tembok pemisah di antara daerah Israel yang sejati dan daerah-daerah Palestina.
Israel membangun tembok ini guna menanggulangi ancaman bom bunuh diri dari daerah Palestina. Tetapi tembok ini banyak dikecam dunia karena tembok ini mengganggu kehidupan bangsa Palestina serta dituduh mencaplok daerah yang statusnya belum begitu jelas.
Sebenarnya dunia internasional tidak berkeberatan Israel membangun tembok ini asalkan menurut perbatasan sesuai garis gencatan senjata tahun 1949.
Setelah selesai, panjang pemisah ini seluruhnya adalah sekitar 700 kilometer (430 mil). Sepanjang 90% dari pemisah itu merupakan pagar dengan pemisah vehikel berkawat duri dikelilingi oleh daerah ekslusi rata-rata selebar 60 m (200 kaki), dan 10% pemisah ini merupakan tembok beton setinggi 8 m (26 kaki). Sampai tahun 2012, 4.397 km (2,732.2 mil) pemisah ini (62.1%) telah selesai dibangun, 566 km (351.7 mil) (8%) sedang dikerjakan dan 2.117 km (1,315.4 mil) (29.9%) masih direncanakan, tetapi belum dimulai pembangunannya. Pemisah ini umumnya dibangun di Tepi Barat dan sebagian menyusuri garis batas "1949 Armistice Agreements", atau "garis hijau" (Green Line) antara Tepi Barat Israel dan Palestina. Menurut organisasi hak-hak manusia Israel "B'Tselem", 8.5% area Tepi Barat itu berada di wilayah Israel dari pemisah tersebut, and 3.4% di sisi lain, tetapi "sebagian atau seluruhnya dikelilingi".

Sebuah Peristiwa yang Sama
Petikan kalimat dalam buku "Muhammad Al-Fatih 1453"-nya Felix Y. Siauw di halaman 38;  "Seolah menjawab do'a Orhan (penerus Kesultanan Utsmani 1326), Allah s.w.t. membukakan pintu bagi kaum Muslim melalui kaum Turki untuk menguasai Eropa. Ketika terjadi perang perebutan tahta kaisar antara John VI Cantacuzenos dan John VIP V Palaiologos, pasukan Orhan diundang oleh John VI Cantacuzenos untuk membantunya. Kesempatan baik ini tidak disia-siakan Orhan, ia menggerakkan pasukannya menyeberangi selat Dardanela, kali pertama setelah tahun 717, kaum Muslim akhirnya kembali menginjak tanah Eropa. Keberuntungan itu pun belum berakhir bagi Orhan, pada tahun 1354 terjadi gempa bumi yang menghancurkan tembok Gallipoli, sebuah kota pertahanan yang terletak diselat Darnadela. Pertolongan Allah datang dalam bentuk murka alam, kota benteng Gallipoli pun dapat dikuasai oleh kaum Muslim dan memantapkan posisi mereka di Eropa."

Harapan
Tak ada yang tak mungkin bagi Allah ta'ala untuk mengulang sejarah ini kembali pada benteng Pemisah antara daerah Israel dan daerah Palestina. Engkau Maha Mendengar, Engkau Maha Pengampun, Engkau Maha Penolong, sungguh rahmat-Mu tiada berbatas.
----------------------------
Muhammad Al-Fatih 1453; Felix Y. Siauw; Penerbit : Al-Fatih Press, Jakarta Utara; Cetakan ke-7, Juni 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar