Jumat, 07 November 2014

Detasemen Pengintai

TIME TUNNEL. Enam bulan setelah Rasulullah ﷺ hijrah ke Madinah, Sa'ad bin Abi Waqqash senantiasa menjadi pilihan Rasulullah  ﷺ untuk menjadi bagian dari detasemen yang dikirimkan untuk patroli pengintai di luar Madinah. Tiga Detasemen yang diikuti oleh Sa'ad bin Abi Waqqash sebelum perang Badr, antara lain :
  • Pada bulan Syawal, sebuah detasemen pimpinan 'Ubaidah bin al-Harits bin Abdul Muththalib, paman Nabi berpatroli dengan pasukan berjumlah 60 orang disertai kibaran bendera putih. Di jantung Rabigh dekat laut Merah pasukan 'Ubaidah bin al-Harits bin Abdul Muththalib bertemu dengan pasukan Quraisy yang berkekuatan 200 orang dengan Abu Sufyan bin Harb didalamnya. Mereka bertemu di Ma' al-Ahya' dan saling melepas anak panah, tapi tak menghunus pedang dan tak menyusun barisan perang. Anak panah Sa'ad bin Abi Waqqash menjadi yang pertama terlepas dari pihak kaum Muslimin. Akhirnya kedua belah pihak menarik diri dan dua orang musyrik bergabung dengan pasukan Muslimin; yaitu Miqdad bin 'Amr dan Utbah bin Ghazwan.
  • Pada bulan Dzulqaidah, Rasulullah  ﷺ menyerahkan bendera putih kepada Sa'ad bin Abi Waqqash dengan disertai 20 orang prajurit diutus ke Kharar sebelah utara Madinah untuk mengawasi kafilah Quraisy. Mereka diperintahkan supaya bergerak pada malam hari dan tidak terlalu jauh dari daerah yang diperintahkan Nabi  ﷺ.
  • Pada awal bulan ketigabelas setelah hijrah, Nabi  ﷺ menyerahkan bendera putih kepada Sa'ad bin Abi Waqqash untuk menuju ke Buwath, barat laut madinah. Dengan disertai 200 orang prajurit untuk mengintai kafilah Quraisy yang dipimpin oleh Umayah bin Khalaf yang mengiringi 2500 unta dan dikawal  oleh 100 orang pasukan perang. Dan pasukan Sa'ad bin Abi Waqqash tidak mengejar mereka.
----------------------
Inspirasi :
Hayat Muhammad (Sejarah Hidup Muhammad), Dr. Muhammad Husain Haekal, Ph.D, Penerbit : P.T. Pustaka Litera Antar Nusa Jakarta-Bogor, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 226 - 228.
Taht Râyah al-Rasûl (Perang Muhammad), Dr. Nizar Abazhah, Penerbit Zaman Jakarta, Cetakan Pertama 1432 H / 2011 M, halaman 37 - 39.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar