Senin, 23 Juni 2014

Rumah dan Sanggar Tari

Bapak Mei Dwi Suprayitno mempunyai rumah sudut. Dalam waktu dekat beliau akan merenovasi rumah dengan menambah 2 kamar tidur. Satu kamar buat anak, dan satunya lagi merupakan kamar tidur utama sekaligus ruang kerja. Ruang ini akan digunakan istri untuk mendalami dan menciptakan kreasi seni tari.

Wijoyo Hendromartono selaku Arsitek melihat denah yang dikirimkan bapak Dwi sepertinya sudah pernah melakukan renovasi atau menambahkan ruang yang sekarang berfungsi sebagai dapur, kamar pembantu, dan lantai atasnya. Sebetulnya, ruang tambahan yang telah dibangun itu melewati batas GSB rumah bapak Dwi. Untuk mengantisipasi “urusan” di kemudian hari, fungsi ruang yang telah ada sebelumnya (ruang pembantu, kamar mandi, dan dapur) dipindahkan ke tempat yang lebih “aman”. Bangunan atau ruang yang telah dibuat sebelumnya bisa dianggap semipermanen (seperti carport atau garasi).

Selain itu, keinginan bapak memerlukan ruang tidur sekaligus ruang kerja untuk menari tidak mengganggu nantinya? Bapak ingin tidur, tetapi istri masih bekerja dengan segala bunyi-bunyiannya. Oleh sebab itu, diusulkan ruang kerja istri tetap berdekatan dengan ruang tidur, namun secara fisik terpisah. Jadi ruang kerja itu sekaligus menjadi sanggar tari.

Lantai bawah :
1. Carport
2. Teras Depan
3. Ruang Tamu / Ruang Keluarga
4. Ruang Makan
5. Dapur
6. Ruang Tidur 1
7. Kamar Mandi
8. Ruang Tidur Utama
9. Sanggar Tari / Ruang Kerja
10. Teras Belakang

Lantai atas :
11. Koridor Mezzanine
12. Ruang Tidur 2
13. Kamar Mandi
14. Ruang Tidur 3
15. Ruang Tidur Pembantu
16. Kamar Mandi
17. Ruang cuci dan jemur
--------------------------
Tabloid Rumah Edisi 17, I/03 September - 16 September 2003, halaman 37.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar