Minggu, 06 April 2014

TENTANG GAMIS (7)

Qays bin Bisyir Attaghilby berkata : Saya diberi tahu oleh ayahku yang ia sebagai teman Abud Darda’ berkata : Dahulu di Damsyiq ada seorang dari sahabat Rasulullah s.a.w. bernama Ibn Handholiyah seorang yang suka menyendiri dan tidak suka berkumpul pada orang, selain untuk sholat dan jika selesai sholat hanya bertasbih, bertakbir hingga kembali kerumahnya. Maka pada suatu hari ketika kami di majlis Abu Darda’ orang itu (Ibn Handholiyah) berjalan, maka Abu Darda’ menegor kepadanya : Berilah nasihat kepada kami satu kalimat yang akan berguna kepada kami dan tidak merugikan kepadamu, maka ia berkata : Rasulullah s.a.w. mengutus pasukan, kemudian setelah kembali datang seorang dari pasukan yang dikirim itu duduk di majlis Rasulullah s.a.w. kemudian ia berbicara kepada seorang yang di sebelahnya : Bagaimanakah pendapatmu ketika kami berhadapan dengan musuh, maka seorang dari kami menyerang musuh, dan setelah menikam musuh ia berkata : Terimalah daripadaku ini dan sayalah pemuda Ghifar? Jawabnya : Saya rasa telah hilang pahalanya. Maka pendapat itu didengar oleh lain sahabat dan berkata : Pendapat saya tidak apa-apa, maka bertengkarlah kedua sahabat itu mempertahankan pendapat masing-masing hingga terdengar pada Rasulullah s.a.w. Maka sabda Nabi s.a.w. : Subhanallah. Tidak apa-apa, mendapat pahala dan terpuji, maka saya melihat Abu Darda’ merasa gembira dengan keterangan itu, sambil berkata : Benarkah kau telah mendengar keterangan itu dari Rasulullah s.a.w.? Jawabnya : Ya. Maka Abu Darda’ Selalu mengulangi pertanyaan-pertanyaannya hingga saya berkata : Mungkin ia kalau terus ditanya akan jongkok pada lututnya. Kemudian sesudah beberapa hari orang itu ditegor pula oleh Abu Darda’. Nasihatilah kami dengan satu kalimat yang akan berguna bagi kami dan tidak merugikan bagimu.
Maka dia berkata : Rasulullah s.a.w. telah bersabda kepada kami : Orang yang membelanjai kuda, sama dengan orang yang membuka tangan bersedekah tidak ditutupnya. Kemudian pada lain hari Abu Darda’ juga minta satu kalimat yang berguna bagi kami dan tidak merugikan kepadamu. Maka ia berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Sebaik-baik orang, Churaim Al-Usaidy, andaikan ia tidak keliwat panjang rambut dan amat turun kain sarungnya. Maka sabda Nabi ini terdengar oleh Churaim, maka segera ia mengambil pisau dan memotong rambut hingga batas telinga, dan meninggikan kain sarung hingga tengah-tengah betisnya. Kemudian pada lain hari ia ditegor oleh Abu Darda’ : Nasihatilah kami dengan satu kalimat yang berguna bagi kami dan tidak merugikan kepadamu. Maka berkata : Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Sesungguhnya kamu akan kembali kepada saudara-saudara kamu, maka perbaikilah kendaraanmu dan baguskan pakaian kamu hingga kamu bagaikan tai lalat yang menjadi hiasan manusia, dan Allah tidak menyukai segala kekejian, baik dalam pakaian atau perkataan. (HR. Abu Dawud).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 7-10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar