Rabu, 08 Januari 2014

MENJAGA RAHASIA (3)

‘Aisyah r.a. berkata : Ketika isteri-isteri Rasulullah s.a.w. berkerumun di sisi Rasulullah s.a.w. mendadak datanglah Siti Fatimah yang jalannya tepat sebagaimana jalan Rasulullah s.a.w. dan ketika Rasulullah melihat padanya disambut MARHABAN BIBNATI (Selamat datang anakku), kemudian didudukkan di sebelah kanan atau kirinya, lalu dibisikkan padanya. Setelah dibisiki ia menangis tersedu-sedu. Dan ketika Nabi s.a.w. melihat tangisnya kasihan, kemudian berbisik kembali kepadanya, lalu tertawalah Fatimah. Maka saya berkata : Rasulullah s.a.w. meng-istimewakan kau dengan rahasia-rahasia lebih dari isteri-isterinya. Tetapi kau lalu menangis. Dan ketika Rasulullah s.a.w. telah pergi dari tempat itu saya bertanya kepada Fatimah : Apakah yang dikatakan oleh Rasulullah tadi kepadamu? Jawab Fatimah : Saya tidak akan membuka rahasia Rasulullah s.a.w. Kemudian setelah Rasulullah s.a.w. meninggal, saya berkata : Demi sungguh saya ingin mendapat keterangan apa yang dibisikkan oleh Nabi s.a.w. kepadamu itu. Jawab Fatimah : Kini baiklah, pada bisikan pertama Nabi memberitahukan bahwa Jibril biasa mengulangi padanya baca’an Qur’an pada tiap tahun satu kali, dan kini mengulanginya sampai dua kali, saya rasa bahwa ajalku telah dekat, maka bertaqwalah kau kepada Allah dan sabarlah. Aku sebaik-baik orang yang mendahului kau. Karena itu saya menangis, kemudian ketika ia melihat saya sangat sedih ia membisikkan kedua kalinya kepada saya : Hai Fatimah, tidak puaskah kau sebagai wanita terutama bagi sekalian mu’minin, atau wanita utama dan sekalian ummat ini? Maka saya tertawa karenanya. (HR. Buchary dan Muslim).
---------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 549-551.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar