Rabu, 11 Desember 2013

MAJELIS SYURA DAN PELANTIKAN USMAN (8)

ZUBAIR BIN AWWAM
Dalam kekerabatannya dengan Rasulullah sesudah Ali, adalah Zubair bin Awwam. Ibundanya Safiyah adalah putri Abdul-Muttalib, bibi Muhammad. Jadi dia anak Awwam bin Khuwailid, saudara Khadijah Ummulmukminin. Kekerabatan ini juga yang mendorongnya masuk Islam ketika umurnya baru enam belas tahun. Di samping itu, dia juga tak pernah ketinggalan dalam setiap pertempuran yang dialami oleh Rasulullah. Kejadian itu sesudah ia mengalami dua kali hijrah’ ke Abisinia, berlindung kepada Allah dengan agamanya, dari gangguan Quraisy. Ketika dalam Perang Uhud, ia pun telah berikrar setia kepada Rasulullah dalam menghadapi kabilah-kabilah Arab. Dalam Perang Khandaq Rasulullah menugaskan orang yang dapat membawa berita tentang pasukan Ahzab yang mengepung Medinah, maka tugas itu dipercayakannya kepada Zubair. Seperti dikatakan oleh Rasulullah : “Setiap nabi punya seorang pembantu dekat, maka pembantu dekatku adalah Zubair bin Awwam.” Ketika pembebasan Mekah, salah satu bendera dari tiga bendera Muhajirin dipegang oleh Zubair. Zubair dengan kekuatan fisik dan keberaniannya, juga sangat murah hati dan penuh rasa kasih sayang kepada orang. Oleh karena itu Nabi sangat dekat kepadanya dan saling mencintai. Tatkala di Medinah diadakan pembagian tanah ia mendapat sebidang yang cukup luas dan sebuah kebun kurma. Seperti Rasulullah, Abu Bakr dan Umar juga sangat mencintainya. Abu Bakr memberinya sebidang tanah di Jauf dan Umar memberinya di Aqiq.
----------------------------------------------
Usman bin Affan - Antara Kekhalifahan dengan Kerajaan, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh PT. Pustaka Litera AntarNusa, Cetakan Kedelapan, Juni 2010, halaman 16-17.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar