Selasa, 27 Agustus 2013

AL-MUBDI’U

AL-MUBDI’U (الْمُبْدِئُ) artinya, Yang Maha Memulai, yang melahirkan sesuatu yang asalnya tidak ada atau belum maujud. الله سبحانه وتعالى yang terdahulu dan tidak ada yang mendahului-Nya dan yang terakhir, artinya tidak mempunyai ujung (akhir) dari ada-Nya seperti makhluq.
Apabila ada yang memulai-Nya, berarti ada yang lebih kuasa daripada-Nya, dan tentulah Tuhan itu tidak bernama Tuhan, dan yang terdahulu dan semua itulah yang disebut “Tuhan” yaitu الله سبحانه وتعالى.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Yunus ayat 34 yang artinya :
“Katakanlah! Apakah diantara yang kamu persekutukan itu, yang bisa memulai kejadian makhluk? Kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali)?” Katakanlah! Allah yang memulai kejadian, kemudian dikembalikan-Nya (diulangi-Nya), maka bagaimanakah kamu dipalingkan dari menyembah-Nya?”

Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 27 yang artinya :
“Dia yang menjadikan manusia dari perrnulaan, kemudian Dia mengulangnya kembali dan menghidupkannya kembali itu, tentu lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi Allah sifat Yang Maha Tinggi, baik di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Dengan berdalilkan ayat-ayat Allah ini hendaknya menjadi bahan tafakur bagi manusia sekali-kali jangan suka memperhambakan dirinya kepada selain Allah. Bodoh dan rugilah manusia yang menyembah kepada selain Allah.
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 68-69.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 40.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar