Selasa, 09 Juli 2013

KEUTAMAAN LAPAR DAN SEDERHANA DALAM HIDUP (8)

Kholid bin Umar Al-’Adawy berkata : Ketika Utbah bin Khazwan menjabat gubernur Basrah, pada suatu hari, Ia berkhotbah, dan setelah memuji syukur kepada Allah Ia berkata : Amma ba’du, maka sesungguhnya dunia telah mengingatkan kepadamu akan habis dan rusak, dan berjalan terus dengan cepat, dan tiada sisa daripadanya kecuali Sebagai sisa minuman yang dalam morong (cerek) yang dituangkan oleh yang punya. Dan kamu bakal kembali daripadanya ke tempat yang tiada habisnya, maka kembalilah kamu dengan sebaik-baik bekal yang ada padamu, karena telah dikabarkan bahwa, kalau sebuah batu dilemparkan ke dalam Jahannam, maka menyelam hingga tujuh puluh tahun belum sampai ke dasarnya, demi Allah, neraka itu akan dipenuhi. Apakah kamu heran. Juga dikabarkan kepada kami bahwa antara dua ambang pintu sorga seluas perjalanan empat puluh tahun, tetapi akan terjadi pada suatu hari ia sesak berjalan orang. Dahulu ketika kami masih bertujuh dan tujuh orang bersama Rasulullah s.a.w. tidak mendapat makanan kecuali daun-daun pohon, sehingga luka-luka bibir kami, dan saya membelah selembar kain panas untuk kami pakai sebagai sarung saya dengan Sa’ad bin Malik separuh separuh kami berdua. Tetapi kini tiada seorang diantara kami melainkan sudah menjadi gubernur di suatu daerah. Dan saya berlindung kepada Allah, jangan sampai saya dalam pandangan diriku besar, padahal dalam pandangan Allah kecil. (HR.Muslim)
--------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 421-423.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar