Senin, 29 Juli 2013

KEUTAMAAN LAPAR DAN SEDERHANA DALAM HIDUP (28)

Jabir bin Abdullah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. mengutus kami dalam suatu pasukan di bawah pimpinan Abu Ubaidah r.a. untuk menghadang kafilah Quraisy, sedang kami diberi bekal satu jirob (kantongan bungkus dari kulit) kurma, karena memang tidak ada kelebihan dari itu, maka Abu Ubaidah memberi kepada kami satu-satu kurma. Ketika Jabir ditanya : Bagaimana kamu mempergunakan sebiji kurma itu? Jawbnya : Kami mengisapnya bagaimana anak kecil, kemudian kami minum air, maka yang demikian itu dapatlah mencukupi hingga malam. Juga kami memukulkan tongkat kepohon khobeth (makanan unta), kemudian kami basahi dengan air dan kami makan. Maka kami meneruskan perjalanan hingga tepi laut, tiba-tiba di sana terlihat bagaikan sebuah bukit kecil atau tumpukan tanah, tetapi ketika kami sampai di sana, ternyata ikan ambar. Abu Ubaidah berkata : Itu bangkai, sedang kami pesuruh Rasulullah s.a.w. dan sebagai pejuang fisabilillah, dan kini dalam keadaan terpaksa, maka makanlah olehmu. Maka kami makan dari ikan itu selama satu bulan, sedang kami tiga ratus orang, hingga gemuklah kami sekalian. Kami masih ingat ketika kami mengambil minyak dari lobang mata ikan itu dengan timba untuk mempergunakan lemaknya, lalu kami potong-potong beberapa potong sebesar lembu. Abu Ubaidah menyuruh tiga belas orang duduk dalam lobang mata itu, juga ia mengambil satu dari tulang rusuk kemudian ditegakkan. Kemudian menyuruh menjalankan unta yang terbesar di bawahnya. Kemudian ketika kami akan kembali dapat pula kami berbekal dan dagingnya yang telah kami keringkan, hingga sampai di Madinah. Dan kami ceriterakan hal itu kepada Rasulullah s.a.w. Maka sabdanya : Itulah rizqi yang sengaja Allah mengeluarkannya untuk kamu, apakah masih ada sisa dagingnya untuk kami makan (merasainya). Maka kami kirimkan kepada Rasulullah s.a.w. dan daging yang kami bawa itu, dan dimakannya. (HR. Muslim)
--------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 432-434.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar