Senin, 03 Juni 2013

SASANA SUMEWA

Pagelaran atau Sasanasumewa dahulunya adalah sebuah bangunan besar, Tatagrambat yang mulanya beratap gedheg dan berlantai pasir, berfungsi sebagai tempat pisowanan birokrat kerajaan. Pada tahun 1913 Tatagrambat diubah bangun menjadi Sasanasumewa oleh Paku Buwono X menjadi bertiang 48, sebagai simbol jemenengan Paku Buwono X ke 48. Di depan pagelaran terdapat meriam 3 buah: Kyai Pancawara (timur), yang karena bentuknya besar, disebut pula Kyai Sapu Jagad dibuat oleh Sultan Agung Hanyakrakusumo dengan sekalan Pandhita carem wuruking ratu (1567) atau 1641 M. Meriam kedua (tengah) disebut Kyai Swuh Brasta, yang artinya hilang atau lebur. Merupakan hadiah dari raja Portugis. Meriam ketiga (barat) disebut Kyai Segara Wana, yang artinya lautan dan hutan belantara. Sebagai peringatan simbolik saat Kraton Kasunanan kehilangan hak atas penguasaan hasil dari lautan dan hutan, karena diambil alih oleh pemerintah Belanda. Sejak tahun 1964 Pemerintah RI meminta pemindahan letak meriam Kyai Pancawara dipindah di sebelah timur Pagelaran menghadap timur, Kyai Swuh Brasta dan Kyai Segara wana diletakkan di kanan-kiri undak-undakan Sitihinggil menghadap utara, sedang di sebelah barat Pagelaran ditambah meriam kuno buatan abdidalem Keparak, yang disebut Kyai Santri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar