Minggu, 16 Juni 2013

MARHABAN YA ROMADHON SUDAH SIAPKAH KITA?

Dari Salman al-Farisi r.a. beliau berkata “Rasulullah s.a.w. berkhutbah di depan kita di hari akhir bulan Sya’ban : “Wahai manusia, telah datang kepadamu bulan yang diberkati, di dalamnya ada malam lebih baik dari seribu bulan. Allah mewajibkan puasa, menjadikan sholat malam sebagai ibadah sunnah, barang siapa melakukan kebajikan dalam satu perkara baik, maka ia seperti telah menjalankan kewajiban pada perkara lainnya, barangsiapa melakukan satu kewajiban maka (pahalanya) seperti menjalankan 70 kewajiban”.
Itu merupakan bulan kesabaran, orang sabar berpahala surga, itu bulan tuntunan, pada bulan itu rizqi seorang mukmin ditambahkan, barangsiapa memberi makan orang puasa, maka pahalanya sama dengan memerdekakan seorang budak dan menghapuskan dosa-dosanya.
Rasulullah s.a.w ditanya : “Wahai Rasulullah, tidak semua kita mempunyai sesuatu untuk memberi makan orang puasa” Beliau menjawab : “Allah memberi pahala ini kepada orang yang memberi buka puasa walaupun hanya seteguk susu, atau sebutir kurma atau seteguk air, barangsiapa memberi makan hingga kenyang kepada orang yang berpuasa maka ia berhak mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya, dan Allah akan memberinya minuman dari telagaku dengan minuman yang olehnya ia tidak akan merasa haus hingga memasuki surga, dan ia mendapatkan pahala seperti orang puasa tadi tanpa kurang sedikitpun.
Itu bulan yang awalnya rahmat, tengahnya maghfirah (ampunan), dan akhirnya diselamatkan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban budaknya pada bulan ini, maka Allah akan menyelamatkannya dari neraka.”
Hadist tersebut diriwayatkan oleh Harist bin Usamah dan Ibnu Huzaimah dalam kitab Sahihnya. Ibnu Huzaimah berkata, sekiranya hadist ini sahih, dari jalurnya diriwayatkan oleh Baihaqi dan Ibnu Hayyan.

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN
Dari Abu Hurairah : “Rasulullah s.a.w biasanya memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda : “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa.” (H.R. Ahmad dan An-Nasa’i)

Dari Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah s.a.w bersabda : “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do’a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan Dia membangga-banggakanmu kepada malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang-orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini.” (H.R. Ath Thabrani, dan periwayatnya tsiqah).

Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah s.aw bersabda : “Umatku pada bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu : bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kasturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka sampai mereka berbuka, Allah Azza Wajalla setiap hari menghiasai surganya lalu berfirman (kepada surga) : “Hampir tiba saatnya para hambaku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu.” Pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya, dan diberikan kepada umatku ampunan pada akhir malam.” Beliau ditanya : “Wahai Rasulullah apakah malam itu Lailatul Qadar? Jawab beliau : “Tidak. Namun orang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya. (HR. Ahmad)

KEKHUSUSAN DAN KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN
1. Puasa bulan Ramadhan adalah rukun keempat dalam Islam.
Firman Allah ta’ala yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al Baqarah : 183).

Sabda Rasulullah Muhammad s.a.w. yang artinya : “Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu : syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji ke Baitul haram.” (Hadits Muttafaq ‘alaih).

Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dan antara amal-amal ibadah lainnya. Firman Allah dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi s.a.w : “Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kasturi.” (Hadits Muttafaq ‘alaih).

Dan sabda Nabi s.a.w : “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dan Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘alaih).

Maka untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini :
a. Mengimani dengan benar akan kewajiban ini.
b. Mengharap pahala karenanya di sisi Allah ta’ala.

2. Pada bulan Ramadhan diturunkan Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia dan berisi keterangan-keterangan tentang petunjuk dan pembeda antara yang haq dan yang bathil.

3. Pada bulan ini disunnahkan shalat tarawih
Yakni shalat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi s.a.w, para sahabat dan khulafa’ur-rasyidin. Sabda Nabi s.a.w. : “Barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘alaih).

4. Terdapat pada bulan ini Lailatul Qadar (malam mulia)
Yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, doa dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Sabda Nabi s.a.w artinya : “Barangsiapa mendirikan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘alaih).

Malam ini terdapat pada sepuluh malam terakhir, dan diharapkan pada malam-malam ganjil lebih kuat daripada malam-malam lainnya. Karena itu, seyogyanya seorang muslim yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan takut dari siksa-Nya. Memanfaatkan kesempatan pada malam-malam itu dengan bersungguh-sungguh pada setiap malam dari kesepuluh malam tersebut dengan; shalat, membaca Al-Qur’anul karim, dzikir, doa, istighfar dan taubat yang sebenar-benarnya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni, merahmati dan mengabulkan doa kita.

5. Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yaitu perang Badar

Yang pada keesokan harinya Allah membedakan antara yang haq dan yang bathil, sehingga menanglah Islam dan kaum muslimin serta hancurlah syirik dan kaum musyrikin.

6. Pada bulan suci ini terjadi pembebasan kota Makkah Al-Mukarramah
Dan Allah memenangkan Rasul-Nya. Sehingga masuklah manusia ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong dan Rasulullah menghancurkan syirik dan paganisme yang terdapat di kota Makkah, dan Makkah pun menjadi negeri Islam.

7. Pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan para setan diikat.
Betapa banyak berkah dan kebaikan yang terdapat dalam bulan Ramadhan. Maka kita wajib memanfaatkan kesempatan ini untuk bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan beramal shalih. Semoga kita termasuk orang-orang yang diterima amalnya dan beruntung.

Perlu diingat bahwa ada sebagian orang —semoga Allah memberinya petunjuk— mungkin berpuasa tapi tidak shalat, atau hanya shalat pada bulan Ramadhan saja. Orang seperti ini tidak berguna baginya; puasa, haji, maupun zakat. Karena shalat adalah sendi agama Islam yang ia tidak dapat tegak kecuali dengannya. Sabda Nabi s,a.w. : ”Jibril datang kepadaku dan berkata : “Wahai Muhammad, siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan itu habis dan ia tidak mendapat ampunan, maka jika ia mati ia masuk neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakanlah : amin, aku mengatakan : amin.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam shahihnya)
Maka seyogyanya waktu-waktu pada bulan Ramadhan dipergunakan untuk berbagai amal kebaikan, seperti: shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an, zikir, doa dan istighfar. Ramadhan adalah kesempatan untuk menanam bagi para hamba Allah, untuk membersihkan hati mereka dari kerusakan.
Juga wajib menjaga anggota badan dari segala dosa, seperti : berkata yang haram, melihat yang haram, mendengar yang haram, minum dan makan yang haram; agar puasanya menjadi bersih dan diterima dan orang yang berpuasa memperoleh ampunan dan pembebasan dari api neraka.

Tentang keutamaan Ramadhan, Nabi s.a.w bersabda : “Shalat lima waktu, shalat Jum’at ke shalat jum’at lainnya dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya jika dosa-dosa besar ditinggalkan.” (HR. Muslim).

Jadi hal-hal yang fardhu ini dapat menghapuskan dosa-dosa kecil, dengan syarat dosa-dosa besar ditinggalkan. Dosa-dosa besar yaitu : perbuatan yang diancam dengan hukuman di dunia dan siksaan di akhirat. Misalnya : zina, mencuri, minum arak, mencaci kedua orang tua, memutuskan hubungan kekeluargaan, transaksi dengan riba, mengambil risywah (uang suap), bersaksi palsu, memutuskan perkara dengan selain hukum Allah.
Seandainya tidak terdapat dalam bulan Ramadhan keutamaan-keutamaan selain keberadaannya sebagai salah satu fardhu dalam Islam, dan waktu diturunkannya Al- Qur’anul Karim, serta adanya Lailatul Qadar —yang merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan— di dalamnya, niscaya itu sudah cukup. Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya.
-----------------------------------------
Buletin Jum'at "AL-HUSNA", Edisi 77/ Th. XII/ 23  Sya'ban 1433 H/ 13 Juli 2012 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar