Minggu, 12 Mei 2013

PERSIAPAN JELANG RAMADHAN

“Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap (ganjaran dari Allah) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ramadhan bulan suci dan mulia bagi umat Islam akan tiba dan menyapa kembali. Lantas, apa saja yang telah kita persiapkan untuk menyambutnya? Jangan sampai ketika Ramadhan datang kita biarkan begitu saja tanpa menjamunya dengan jamuan terbaik.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah saw beserta para sahabat, membagi waktu dalam setahun ini menjadi dua bagian. Yaitu enam bulan menjelang Ramadhan, mereka sibuk untuk melakukan persiapan menjelang Ramadhan. Enam bulan setelah Ramadan mereka gunakan untuk mengevaluasi dan memohon pada Allah agar amal ibadah di bulan Ramadhan dapat bernilai dan diterima oleh Allah. Untuk itu, selayaknya kita juga bersiap-siap dalam melakukan penyambutan bulan suci ini.
Kenapa kita harus melakukan persiapan? Karena setiap waktu yang kita lewati mempunyai kelebihan dan keutamaan yang berbeda, maka kita harus bisa memperlakukannya secara proposional dan cerdas. Termasuk dalam menyiapkan kedatangan bulan suci Ramadan yang banyak mempunyai keutamaan. Ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan dari sekarang untuk menambah bobot nilai ibadah kita di bulan Ramadhan, yaitu :

PERSIAPAN RUH KEIMANAN
Merupakan aspek yang sangat penting untuk dipersiapkan. Karena kekuatan ruh yang akan menjadi motor penggerak segala bentuk ibadah kita sebelum, ketika dan pasca Ramadhan. Dalam sirah Nabawiyah disebutkan bahwa Rasulullah untuk menyiapkan ruh keimanan ini dengan melaksanakan puasa di bulan Rajab dan Syaban.
Dalam surah at-Taubah [9] disebutkan Allah melarang kita melakukan berbagai maksiat dan kezhaliman sejak bulan Rajab. Tapi, bukan berarti di bulan lain diperbolehkan. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Rajab, kadar keimanan kita sudah meningkat. Boleh dikatakan bahwa bulan Rajab dan Syaban adalah masa pemanasan (warming-up), sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah terbiasa dengan saum dan berbagai aktifitas ibadah lainnya.

PERSIAPAN JASAD ATAU FISIK
Badan kita adalah salah satu komponen yang penting dan harus dipersiapkan sebaik mungkin dalam menyongsong bulan Ramadhan. Tanpa badan yang sehat, kita tidak akan mampu melaksanakan kegiatan termasuk dalam ibadah puasa. Dalam hal ini, Rasulullah bersabda, “Seorang mu’min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai dari mu’min yang lemah.” (HR. Muslim dan Ahmad).
Dari hadits tersebut, Rasulullah mendorong kita untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Hal ini sangat dicintai oleh Allah, karena kesehatan merupakan salah satu modal penting dalam melaksanakan segala perintah Allah dan Rasul-Nya. Maka, sejak bulan Rajab Rasulullah dan para sahabat membiasakan diri melatih fisik dan mental dengan melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-Quran, biasa bangun malam (qiyamul lail), dan meningkatkan aktivitas ketika berkecimpung di masyarakat.

PERSIAPAN HARTA
Maksud dari mempersiapkan harta adalah melipat gandakan sedekah. Bulan Ramadhan merupakan bulan memperbanyak sedekah. Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasa.
Lalu, mengapa kita harus mempersiapkan harta? Agar kita bisa mencontoh kedermawanan Rasulullah ketika datangnya bulan Ramadhan. Dari kitab Shahihain Ibnu Abbas r.a. berkata, “Rasulullah adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau semakin dermawan pada bulan Ramadhan ketika berjumpa dengan Jibril untuk bertadarus al-Quran, kedermawanan Rasulullah ketika itu bagaikan angin yang berhembus.”

PERSIAPAN INTELEKTUAL DAN KEILMUAN
Aspek Keilmuan tidak kalah penting dan aspek lain yang sudah disebutkan sebelumnya. Supaya ibadah Ramadhan kita maksimal, diperlukan bekal wawasan dan tashawur (persepsi) yang benar tentang Ramadhan. Caranya, dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan.
Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah saw selama Ramadan. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkaitan dengan berbagai jenis ibadah, atau memahami berbagai masalah dalam fikih puasa, juga penting untuk dipersiapkan.
Semoga dengan persiapan yang matang, kita dapat menjamu kedatangan bulan mulia yaitu Ramadhan dengan jamuan yang terbaik. Wallahua’iam bissawaab.
-----------------------------------------
Buletin Jum'at "SAKINAH", Neni Nur Fauziah  (Penulis adalah mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Edisi 364/ Th IV/ Juli 2012 M/ Sya'ban 1433 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar