Selasa, 05 Maret 2013

YAHUDI BERKOMPLOT TERHADAP MUHAMMAD

Dengan demikian, diam-diam ia menarik diri dari tempat itu dengan meninggalkan sahahat-sahabatnya. Mereka menduga ia pergi untuk suatu urusan.
Sebaliknya pihak Yahudi, mereka jadi kebingungan. Tidak tahu lagi mereka; apa yang harus mereka katakan, dan apa pula yang harus mereka perbuat terhadap sahabat-sahabat Muhammad. Kalau mereka ini yang akan mereka jerumuskan niscaya Muhammad akan mengadakan pembalasan keras. Jika mereka biarkan saja, kalau-kalau persekongkolan mereka terhadap Muhammad dan sahabat-sahabatnya tetap tak akan terbongkar. Dengan demikian perjanjian mereka dengan pihak Muslimin tetap berlaku. Jadi sekarang mereka berusaha meyakirkan tamu-tamu Muslimin itu yang mungkin akan dapat menghilangkan rasa kecurigaan mereka tanpa samasekali menyebut-nyebut hal tersebut.
Tetapi sahabat-sahahat Muhammad setelah lama menunggunya mereka pun pergi pula mencarinya. Tatkala ada orang yang datang dari Medinah dijumpai, tahulah mereka bahwa Muhammad sudah sampai di kota itu dan langsung menuju ke mesjid. Mereka pun juga pergi ke sana. Ia menceritakan kepada mereka mengenai apa yang telah menimbulkan kecurigaan dari sikap orang Yahudi itu serta maksud mereka yang hendak mengkhianatinya. Barulah mereka menyadari apa yang telah mereka lihat itu. Mereka percaya akan ketajaman pandangan Rasul serta akan apa yang telah diwahyukan kepadanya.
Kemudian Nabi memanggil Muhammad bin Maslama, dan katanya : “Pergilah kepada Yahudi Banu Nadzir dan katakan kepada mereka bahwa Rasulullah mengutus aku kepada kamu sekalian supaya kami keluar dari negeri ini. Kamu telah melanggar perjanjian yang sudah kubuat dengan kamu dengan maksudmu hendak mengkhianati aku. Aku memberikan waktu sepuluh hari kepada kamu. Barangsiapa yang masih terlihat sesudah itu akan dipenggal lehernya.”
Yahudi Banu Nadzir sekarang merasa putus asa dan kebingungan Atas keterangan itu mereka tidak dapat membela diri lagi, mereka tidak menjawab apa-apa lagi: kecuali katanya kepada Ibn Maslama : “Muhammad, kami tidak menduga hal ini akan datang dari orang golongan Aus.” Ini adalah suatu isyarat tentang persekutuan mereka dengan pihak Aus dahulu dalam perang dengan Khazraj. Tetapi Ibnu Maslama hanya menjawab : “Hati orang sudah berubah.”

ABDULLAH BIN UBAYY MEMBAKAR SEMANGAT ORANG-ORANG YAHUDI
Selama beberapa hari golongan ini sudah bersiap-siap. Tetapi dalam pada itu tiba-tiba datang pula dua orang suruhan Abdullah bin Ubayy dengan mengatakan: “Jangan ada orang yang mau meninggalkan rumah-rumah kamu dan harta-benda kamu. Tetaplah bertahan dalam benteng kamu sekalian. Dan golonganku sendiri ada dua ribu orang dan selebihnya dan golongan Arab yang akan bergabung dengan kita dalam benteng dan mereka akan bertahan sampai titik darah penghabisan, sebelum ada pihak lain menyentuh kamu.”
Banu Nadzir mengadakan perundingan atas keterangan Ibn Ubayy itu. Mereka tambah bingung. Ada yang sama sekali tidak percaya kepada Ibn Ubayy. Bukankah dulu pernah ia menjanjikan Banu Qainuqa’ seperti yang dijanjikannya kepada Banu Nadzin sekarang, tetapi tiba waktunya ia cuci tangan dan menghilang meninggalkan mereka? Juga mereka mengetahui, bahwa Banu Quraidza takkan dapat membela mereka mengingat adanya suatu perjanjian dengan pihak Muhammad. Di samping itu, kalau mereka keluar dari kampung mereka itu ke Khaibar atau ke tempat lain y.ing berdekatan mereka masih akan dapat kembali ke Yathrib bila kurma mereka nanti sudah berbuah; mereka akan memetik buah kurma itu lalu kembali ke tempat mereka semula. Mereka tidak akan mengalami banyak kerugian.
“Tidak”, kata Huyayy bin Akhtab pemimpin meneka. “Malah kita yang harus mengirim pesan kepada Muhammad : bahwa kita tidak akan meninggalkan kampung kita dan harta-benda kita. Terserah apa yang akan diperhuat. Kita hanya tinggal memperbaiki kubu kita; kita akan memasuki tempat ini sesuka hati kita. Kita akan membiasakan memakai jalan-jalan kita, kita pindahkan batu-batu ke tempat itu. Persediaan makanan kita cukup buat setahun, air pun tidak pernah terputus. Muhammad tidak akan mengepung kita setahun penuh.”
Tetapi sepuluh hari sudah lampau. Mereka tidak juga keluar dari perkampungan itu. Dengan membawa senjata pihak Muslimin selama dua belas malam bertempur melawan mereka. Ketika itu bila sudah tampak Muslimin di jalan-jalan atau di rumah-rumah, meneka mundur ke rumah berikutnya sesudah rumah-rumah itu mereka robohkan. Kemudian Muhammad memerintahkan sahabat-sahahatnya menebangi pohon-pohon kurma kepunyaan orang-orang Yahudi itu, lalu membakarnya. Dengan demikian orang-orang Yahudi itu tidak akan terlalu terikat pada harta-bendanya lagi dan tidak akan terlalu bersemangat mau berperang.

BANU NADZIR DIKEPUNG
Dengan tidak sabar orang-orang Yahudi itu berteriak : “Muhammad! Tuan melarang orang berbuat kerusakan. Tuan cela orang yang berbuat begitu. Tetapi kenapa pohon-pohon kurma ditebangi dan dibakar?!”
Dalam hal ini firman Tuhan turun : “Mana pun pohon kurma yang kamu tebang atau kamu biarkan berdiri dengan batangnya, adalah dengan izin Allah juga, dan karena Ia hendak mencemoohkan mereka yang melanggar hukum itu.” QS 59 : 5 (Menebang atau merusak pohon atau hasil tanaman lainnya dalam perang sekalipun, dilarang dalam hukum Islam. Tetapi dalam suatu strategi perang untuk mengadakan tekanan terhadap musuh, dalam batas-batas tertentu dibolehkan)
--------------------------------------------------------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 317-319.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar