Senin, 01 April 2013

MENGHUKUM SESEORANG PADA LAHIRNYA, DAN MENYERAHKAN BATIN MEREKA KEPADA ALLAH (2)

Abu Ma’bad (Almiqdad) bin Al’aswad r.a. bertanya kepada Rasulullah s.a.w. : Bagaimana pendapatmu jika saya berhadapan dengan orang kafir, dan kami berperang, akhirnya Ia memukul tanganku sehingga patah kemudian ia lari dan berlindung daripadaku di belakang pohon, lalu berkata : Saya Islam (menyerahkan diri) kepada Allah. Bolehkah saya bunuh, sesudah Ia berkata demikian? Jawab Nabi : Jangan kau bunuh. Saya berkata : Ya Rasulullah ia telah memotong tanganku, kemudian ia berkata itu. Bersabda Nabi : Jangan kau bunuh. Jika kau membunuhnya, maka kau menduduki kedudukannya sebelum Ia berkata demikian itu, dan Ia menduduki kedudukammu sebelum kau membunuhnya. (HR. Buchary dan Muslim).

Usamah bin Zaid r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. mengutus kami ke Huroqoh pada suku Juhainah, maka ketika kami sampai di sana pagi-pagi kami menyerbu, mendadak saya dan seorang Anshor bertemu dengan seorang dari mereka, maka ketika kami telah mengepungnya ia berkata : LA ILAHA ILLALLAH. Maka berhentilah sahabatku Al-Anshory, dan terus saya tikam dengan tombakku sehingga mati. Dan ketika kami telah kembali ke Madinah berita itu telah sampai kepada Rasulullah s.a.w. maka Rasulullah bertanya : Hai Usamah apakah kau bunuh sesudah ia berkata LA ILAHA ILLALLAH? Jawabku : Ya Rasulullah, ia hanya akan menyelamatkan diri. Rasulullah bertanya : Apakah kau bunuh sesudah ia berkata : LA ILAHA ILLALLAH, maka Rasulullah mengulang-ulangi kalimat itu. Sehingga saya ingin andaikan saya baru masuk Islam pada hari itu. (HR. Buchary dan Muslim).

Dalam lain riwayat : Rasulullah bersabda : Apakah sesudah berkata : LA ILAHA ILLALLAH terus kau bunuh? Jawab saya : Ya Rasulullah, ia berkata begitu hanya karena takut akan senjataku. Bersabda Nabi : Apakah sudah kau belah dadanya sehingga kau ketahui , apakah ia berkata karena : takut atau tidak. Maka selalu Rasulullah mengulang-ulang kalimatnya itu, sehingga saya ingin sekiranya saya baru masuk Islam pada hari itu.

Jundub bin Abdullah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. mengirim suatu pasukan kepada orang musyrikin dan ketika telah berhadapan dua pasukan, maka ada seorang dari kaum musyrikin pergi menghadapi orang muslim dan membunuhnva, kemudian seorang muslim mengambil kesempatan lengahnya, dan ketika telah mengangkat pedang di atas kepalanva, mendadak ia berkata LA ILAHA ILLALLAH, dan terus dibunuh. Dan ketika sampai kepada Rasulullah juru kabar tentang peperangan itu, memberitakan semua yang terjadi dalam pertempuran itu, di antaranya tentang membunuh orang yang telah berkata : LA ILAHA ILLALLAH. Kemudian Nabi bertanya kepada yang membunuh itu : Mengapakah kaubunuh? Jawabnya : Ya Rasulullah ia telah membunuh beberapa orang muslim; Fulan, dan fulan sehingga terpaksa saya sendiri menyerang padanya dan ketika Ia melihat pedang di atas kepalanya, mendadak berkata : LA ILAHA ILLALLAH. Rasulullah bertanya : Terus kau bunuh? Jawabnya : Ya. Bersabda Nabi : Bagaimana kau menghadapi LA ILAHA ILLALLAH, pada hari qiyamat nanti. Berkata orang itu : Ya Rasulullah mintakan ampun untukku. Rasulullah bersabda : Bagaimana kau menghadapi LA ILAHA ILLALLAH, di hari qiyamat? Kalimat ini diulangi oleh Rasulullah sampai tiga kali. (HR. Muslim).
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 348-351.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar