Selasa, 08 Januari 2013

ZUBAIR BIN AWWAM (1)

SAHABAT PALING PEMBERANI
Zubair bin Awwam bukan hanya sahabat, tapi juga kerabat Nabi. Keberaniannya berjuang dalam Islam luar biasa. Sampai-sampai ia dapat julukan sahabat paling pemberani.
ZUBAIR adalab putra Al-Awwam dan ayah dari Abdullah. Keunggulan pribadinya barangkali tergambar dari apa yang dikatakan Umar bin Khattab atas sosoknya. Umar menyebut Zubair sebagai salah satu pilar Islam. Selain sebagai sahabat yang paling pertama menganut Islam, Zubair memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan Rasulullah SAW.
Zuhair merupakan sepupu Rasulullah SAW dari bibinya Safiyah yang juga salah satu puteri Abdul Mutthalib. Sementana Khadijah binti Khuwailid yang merupakan istri Rasulullah SAW adalah bibi Zubair, sehingga dalam hal ini Rasulullah SAW merupakan pamannya.

DIDIDIK KERAS
Kemudian Asma, putri Abu Bakar Siddiq dan kakak tertua Aisyah yang kemudian menjadi istri Rasulullah SAW, merupakan istri dari Zubair, sehingga ia merupakan saudara ipar Rasulullah SAW. Selain itu, secara silsilah keturunan, Zubair bin Awwam dan Rasulullah SAW berasal dari satu nenek moyang yaitu dari Qusai putra Kalab. Ayah Zubair, Al Awwam, meninggal ketika Zuhair masih kecil. Ibunya, Safiyah, merupakan wanita pemberani yang sangat tegas yang menginginkan putranya juga menjadi seorang yang berani.
Ibunya memaksa Zubair belajar dan bekerja keras agar menjadi besar dan kuat. Untuk mewujudkan hal ini. Safiyah tak segan memukuli Zuhair kecil tanpa ampun. Suatu hari, sang paman Naufil melihat Zubair tengah dipukuli Safiyah.
Karena kasihan, ia pun melaporkannya kepada tetua Bani Hashim, suku yang menaungi Safiyah. Ia menyatakan Safiyah berlaku sangat kejam karena memukuli putranya Ketika hal ini terdengar oleh Safiyah. Ia menyebut bahwa tindakan ini dilakukannya bukan karena kebencian, melainkan untuk mendidik Zubair agar menjadi orang yang bijaksana.
Barangkali didikan inilah yang menjadikan Zubair bin Awwam sebagai salah satu sahabat paling pemberani. Ia selain siap menghadapi segala macam bahaya dan siap menanggung semua rasa sakit serta masalah selama awal kehadiran Islam di Makkah

MENJADI PEMBERANI
Suatu hari beredar isu bahwa Rasulullah SAW ditangkap oleh orang Quraisy, bahkan beliau diberitakan syahid. Zuhair yang sedang di rumahnya untuk beristirahat mendengar kabar ini Dengan segera, remaja yang baru berusia 16 tahun ini bangkit, keluar rumah dengan membawa pedang di tangannya.
Ia segera mendatangi rumah Rasulullah SAW dengan wajah merah karena marah. Ternyata isu itu tidak benar, karena Rasulullah SAW tengah berada di rumahnya tanpa kurang satu apapun. Melihat Zuhair, Rasulullah SAW pun bertanya mengapa ia membawa pedang. Dengan gembira, Zubair berucap bahwa ia bersyukur dan sangat gembira melihat Rasulullah SAW dalam keadaan baik-baik saja dan aman.
Mendengar berita salah tentang dirinya Rasul tersenyum. Rasul bertanya, jika memang isu tersebut terjadi, apakah yang akan dilakukan Zuhair. Zuhair berkata bahwa ia lebih memilih mati daripada harus hidup tanpa Rasulullah SAW. Lagi-lagi Rasul tersenyum sambil menunjuk pedang yang tengah dipegang Zubair.
Rasul berkata, “Inilah pedang pertama yang terhunus karena Allah SWT dan Rasulnya”
----------------------------------------------------
Tabloid NURANI, 05/qie, Edisi 433 Tahun VIII Minggu I Mei 2009, halaman 26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar