Rabu, 05 September 2012

SIDKAH TATHAWWU’ / SUNNAT (4)

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata; Ditanyakan (kepada Rasulullah s.a.w.): “Ya Rasulullah, sidkah yang manakah yang lebih baik?” Beliau bersabda: “Sidkah untuk orang yang kepayahan, karena tidak cukup (tidak punya banyak), tapi dahulukanlah orang yang jadi tanggunganmu”. Dikeluarkan oleh Ahmad dan Abu Daud, dan disahkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Hakim.

Dari padanya pula r.a., ia berkata; Rasulullah s.a.w. bersabda : “Bersidkahlah kalian”. Maka seorang Laki-laki berkata: “Ya Rasulullah, kalau saya punya satu dinar?” Rasulullah bersabda : ‘Sidkahkanlah pada dirimu”. Ia berkata lagi: “Kalau saya punya satu dinar lagi?” Beliau bersabda: “Sidkahkanlah pada anakmu”. Ia berkata lagi : “Kalau saya punya satu dinar lagi?” Beliau bersabda : “Sidkahkanlah pada pelayanmu”. Ia berkata lagi: “Kalau saya punya satu dinar lagi?” Beliau bersabda: “Engkau lebih tahu menggunakannya”. Diriwayatkan oleh Abu Daud dan Nasa’i, disahkan oleh Ibnu Hibban dan Hakim.
-----------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabuz-Zakat, halaman 227-228.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar