Minggu, 23 September 2012

MUKJIZAT GUA

”Alhamdulillah, Allahuakbar!” kata Muhammad kemudian.
Sarang laba-laba, dua ekor burung dara dan pohon. Inilah mukjizat yang diceritakan oleh buku-buku sejarah hidup Nabi mengenai masalah persembunyian dalam gua Thaur itu. Dan pokok mukjizatnya ialah karena segalanya itu tadinya tidak ada. Tetapi sesudah Nabi dan sahabatnya, bersembunyi dalam gua, maka cepat-cepatlah laba-laba menganyam sarangnya guna menutup orang yang dalam gua itu dari penglihatan. Dua ekor burung dara datang pula lalu bertelur di jalan masuk. Sebatang pohon pun tumbuh di tempat yang tadinya belum ditumbuhi. Sehubungan dengan mukjizat ini. Dermenghem mengatakan : “Tiga peristiwa itu sajalah mukjizat yang diceritakan oleh sejarah Islam yang benar-benar : sarang laba-laba, hinggapnya burung dara, tumbuhnya pohon-pohonan Dan ketiga keajaiban ini setiap hari persamaannya selalu ada di muka bumi.”

BEBERAPA BUKU SEJARAH TIDAK MENYEBUTKAN
Akan tetapi mukjizat begini ini tidak disebutkan dalam Sirat Ibn Hisyam ketika menyinggung cerita gua itu. Paling banyak oleh ahli sejarah ini disebutkan sebagai berikut : “Mereka berdua menuju ke sebuah gua di Gunung Thaur — sebuah gunung di bawah Mekah — lalu masuk ke dalamnya. Abu Bakar meminta anaknya Abdullah supaya mendengar-dengar apa yang dikatakan orang tentang mereka itu siang hari, lalu sorenya supaya kembali membawakan berita yang terjadi hari itu. Sedang ‘Amir bin Fuhaira supaya menggembalakan kambingnya siang hari dan diistirahatkan kembali bila sorenya ia kembali ke dalam gua. Ketjka itu, bila hari sudah sore Asma’ datang membawakan makanan yang cocok buat mereka Rasulullah s.a.w. tinggal dalam gua selama tiga hari tiga malam. Ketika ía menghilang Quraisy menyediakan seratus ekor unta bagi barangsiapa yang dapat mengembalikannya kepada mereka. Sedang Abdullah bin Abi Bakar siangnya berada di tengah-tengah Quraisy mendengarkan permupakatan mereka dan apa yang mereka percakapkan tentang Rasulullah s.a.w. dan Abu Bakar, sorenya ia kembali dan menyampaikan berita itu kepada mereka.
‘Amir bin Fuhaira — pembantu Abu Bakar — waktu itu ternaknya di tengah-tengah para gembala Mekah, sorenya kambing Abu Bakar itu diistirahatkan, lalu mereka memerah susu dan menyiapkan daging. Kalau paginya Abdullah bin Abi Bakr bertolak dari tempat itu ke Mekah, ‘Amir bin Fuhaira mengikuti jejaknya dengan membawa kambing supaya jejak itu terhapus. Sesudah berlalu tiga hari dan orang pun mulai tenang, aman mereka, orang yang disewa datang membawa unta kedua orang itu serta untanya sendiri dan seterusnya.”
Demikian Ibn Hisyam menerangkan mengenai cerita gua itu yang kami nukilkan sampai pada waktu Muhammad dan sahabat-sahabatnya keluar dari sana.
Tentang pengejaran Quraisy terhadap Muhammad untuk dibunuh itu serta tentang cerita gua ini datang firman Tuhan demikian : “Ingatlah tatkala orang-orang kafir (Quraisy) itu berkomplot membuat rencana terhadap kau, hendak menangkap kau, atau membunuh kau, atau ?mengusir kau. Mereka membuat rencana dan Allah membuat rencana pula. Allah adalah Perencana terbaik. “ (QS 8 : 30)
“Kalau kamu tak dapat menolongnya, maka Allah juga yang telah menolongnya tatkala dia diusir oleh orang-orang kafir (Quraisy). Dia salah seorang dari dua orang itu, ketika keduanya berada dalam gua. Waktu itu ia berkata kepada temannya itu: ”Jangan bersedih hati, Tuhan bersama kita!’ Maka Tuhan lalu memberikan ketenangan kepadanya dan dikuatkan-Nya dengan pasukan yang tidak kamu lihat. Dan Allah menjadikan seruan orung-orang kafir itu juga yang rendah dan kalam Allah itulah yang tinggi. Dan Allah Maha Kuasa dan Bijaksana.” (QS 9 : 40)
------------------------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 181-183

Tidak ada komentar:

Posting Komentar