Jumat, 11 April 2008

KORIDOR JALAN PEDAGANG KAKI LIMA

Sebagai suatu lingkungan perkotaan, kota dapat tumbuh berkembang melalui dua proses yaitu :
  • Proses perubahan yang dibentuk dan diarahkan
  • Proses perubahan yang terjadi dengan sendirinya.
Suatu perancangan dimana pendekatan yang cukup survial adalah bila suatu konsep perancangan terhadap suatu site dilihat dari proses waktunya, yang berupa :
  • Faktor historis/ waktu lalu
  • Dinamika keadaan sekarang.
  • Pandangan akan suatu masa depan.
Dalam perancangan keadaan waktu lalu, dapat menjadi perbandingan dan memberi pandangan dalam penyajian perancangannya. Kemudian nilai suatu perancangan di samping melihat faktor-faktor pengaruh yang ada sekarang haruslah juga dapat menyelesaikan persoalan pada saat yang akan datang. 

Jalan merupakan sarana penting bagi upaya pencapaian manusia, terutama pada masyarakat kota yang dinamis, yang frekuensi pergerakannya dan satu tempat ke tempat lainnya semakin tinggi. Oleh karena itu, sebuah jalan di samping harus memenuhi technical requirement yang dipersyaratkan, juga harus memperhatikan segi estetika bagi kenyamanan manusia pemakainya. Jalan Ngesrep Timur V (Jl. Prof Sudharto), jika malam mulai beranjak menjadi koridor terpelajar bagi pedagang kaki lima. Sebuah pertumbuhan yang dibentuk dan diarahkan atau sebuah pertumbuhan yang terjadi dengan sendirinya? Kegiatan perencanaan kota dimaksudkan untuk merangsang dan meningkatkan kemapuan potensi dan sumber daerah untuk mencapai tujuan pembangunan, meningkatkan secara maksimal alokasi sumber-sumber antara lain sumber keuangan, koordinasi semua kegiatan dari berbagai tingkat pelaksanaan rencana dan menampung serta mengarahkan aspirasi masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya. Selanjutnya yang menyangkut aspek teknis kebijakan dasar perencanaan kota ditujukan untuk mengefisienkan penggunaan tanah kota, memberikan fasilitas dan utilitas secara tepat, mengefisiensikan pola transportasi dan menjaga kelestarian dan meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman. Adakah semua aspek perencanaan kota, khususnya koridor jalan Ngesrep timur V yang malam hari menjadi kawasan subur pedagang kaki lima sudah memenuhi peruntukannya. Coba lihat sisi kerugiannya, jalan menjadi macet, kecelakaan sering tak terhindari akibat ketidak-sabaran pengguna jalan dan kesemrawutan lalu lintas, trotoar yang beralih fungsi termakan tenda-tenda kaki lima, selokan menjadi dangkal dan mampat karena jadi tempat pembuangan sampah akibatnya sering banjir jika hujan tiba, pungutan liar yang berkedok aneka alasan dan masih banyak lagi. Tetapi memang tidak dipungkiri dengan adanya pedagang kaki lima mengairahkan kehidupan perekonomian masyarakat sekitar. Tetapi alangkah baiknya dicarikan sebuah solusi yang sehat dan potensial, misal penutupan kawasan ini menjelang malam untuk digunakan sebagai city walk?
--------------------
Referensi :
Djefry W. Dana, Ciri Perancangan Kota Bandung, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1990 Ir. Rustam Hakim, Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap, Bina Aksara, Jakarta, 1987

Tidak ada komentar:

Posting Komentar