Selasa, 11 September 2012

BERHEMAT DALAM TAAT (9)

Abu Muhammad (Abdullah) bin Amru bin Al’ash r.a. berkata : Nabi s.a.w. telah diberitahu, bahwa saya telah bersumpah : Demi Allah saya akan berpuasa sepanjang hari dan bangun sepanjang malam selama hidupku. Maka Nabi bertanya : Benarkah kau telah berkata demikian itu? Jawabku : Benar telah saya katakan yang demikian itu ya Rasulullah. Sabda Nabi : Kau tidak dapat melakukan itu, maka puasalah dan makan, tidurlah dan bangun, dan berpuasalah tiap bulan tiga hari, karena amal kebaikan akan dilipat gandakan pahalanya hingga sepuluh kali, dan itu sudah memadai puasa sepanjang masa hidup. Jawabku : Saya kuat lebih dari itu. Sabda Nabi s.a.w : Puasalah sehari dan buka dua hari. Jawabku: Saya kuat lebih dari itu. Sabda Nabi : Puasalah sehari dan buka sehari itulah puasa Nabi Daud a.s dan itulah puasa yang utama. Jawabku: Saya kuat lebih dari itu. Sabda Nabi s.a.w : Tidak ada yang lebih utama dari itu. Kemudian setelah tua ia berkata : Andaikan saya dahulu menerima anjuran-ajaran Nabi puasa tiap bulan tiga hari itu, niscaya lebih menguntungkan bagiku dan keluarga dan hartaku.

Dalam riwayat lain : Nabi s.a.w berkata kepada Abdullah bin Amru bin Al’ash : Saya diberitahu bahwa kau puasa tiap hari dan bangun tiap malam. Jawabku : Benar ya Rasulullah. Bersabda Nabi : Jangan berbuat demikian, puasalah dan buka tidurlah dan bangun, karena badanmu ada mempunyai hak, dan matamu ada hak, dan isterimu ada mempunyai hak, dan tamu ada haknya. Dan sungguh cukup bagimu berpuasa tiap bulan tiga hari, sebab tiap hasanat berlipat sepuluh kali, yang berarti telah memadai puasa selama hidup. Maka saya memperberat sehingga diberatkan padaku. Saya bertanya : Ya Rasulullah saya merasa masih kuat. Jawab Nabi : Puasalah seperti puasa Nabi Dawud, dan jangan lebih dari itu. Saya bertanya : Bagaimana puasa Nabi Dawud? Jawab Nabi : Setengah abad. Kemudian ketika Abdullah telah tua ia berkata : Aduh menyesal, sekiranya saya dahulu menerima keringanan yang diajukan oleh Rasulullah s.a.w. niscaya akan lebih baik bagi diriku. Dalam riwayat yang lain : Nabi berkata : Saya diberitahu bahwa kau berpuasa selamanya dan membaca qur’an sepanjang malam. Jawabku : Benar ya Rasulullah, dan tiada bermaksud apa-apa ya Rasulullah kecuali baik saja. Maka sabda Nabi : Puasalah bagaikan Nabi Dawud, karena dialah yang paling banyak ibadatnya di antara sekalian manusia dan khatamkan qur’an pada tiap bulan. Jawabku : Saya kuat lebih dari itu. Sabda Nabi : Khatamkan dalam duapuluh hari. Jawabku: Ya Nabi saya masih kuat lebih dari itu. Sabda Nabi : Khatamkan dalam tujuh hari, dan jangan lebih cepat dari itu. Maka saya memperberat, akhirnya diperberat kepadaku. Kemudian Nabi berkata : Kau tidak tahu mungkin kau lanjut umur. Maka benarlah apa yang dikatakan oleh Rasuliulah s.a.w dan ketika saya telah tua, saya menyesal karena dahulu tidak suka menerima keringanan yang diajarkan oleh Rasulullah. Dan dalam niwayat lain : Rasulullah bersabda : Sesungguhnya bagi anakmu ada hak yang harus kau tunaikan. Dan dalam riwayat lain : Nabi berkata : Tidak puasa, orang yang puasa sepanjang abad. Tidak puasa, orang yang puasa sepanjang masa. Tidak puasa orang puasa sepanjang abad. Dalam riwayat lain : Nabi bersabda : Puasa yang lebih disukai oleh Allah, yaitu puasa Nabi Dawud, demikian sholat yang disukai oleh Allah sholat Nabi Dawud. Ia tidur setengah malam dan bangun sepertiganya, dan tidur seperenamnya, dan puasa sehari berbuka sehari, dan tiada lain jika berjihad menghadapi musuh. Dalam riwayat lain : Abdullah berkata : Ayahku telah mengawinkan aku dengan wanita bangsawan, dan ayahku itu selalu mendatangi menantunya dan menanyakan bagaimana keadaan pergaulan di rumah dengan suaminya, maka jawab isteriku : Suamiku sebaik-baik orang lelaki, hanya saja tidak pernah tidur atau memeriksa keadaan isterinya sejak mula saya datang ke mari sampai hari ini.
Kemudian setelah lama keadaan itu ayahku memberitahu hal itu kepada Rasulullah s.a.w. Maka Nabi berkata : Hadapkan dia padaku. Maka saya menghadap kepada Rasulullah s.a.w dan ditanya : Bagaimana puasamu? Jawabku : Tiap hari. Bagaimana kau mengkhatamkan Qur’an? Jawabku : Tiap malam. Kemudian menyebut lanjutan keterangan yang tersebut di atas itu.
Semua hadits ini tersebut dalam sahih Buchary dan Muslim.
------------------------------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 155-159.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar