Rabu, 12 September 2012

BERHEMAT DALAM TAAT (10)

Abu Rib’iy (Handholah) bin Arrabi’ Al-Usaidy salah seorang penulis Rasulullah s.a.w berkata : Saya bertemu dengan Abubakar, maka ia bertanya : Bagaimana keadaanmu Hai Handholah? Jawabku : Kini telah munafiq. Berkata Abubakar : SUBHANALLAH, apa yang kau katakan itu? Jawabku : Kami kalau di dekat Nabi dan diperingatkan sorga dan neraka benar-benar seolah-olah terlihat di depan mata. Tetapi jika telah pulang kembali ke rumah bertemu dengan isteri dan anak-anak, dan mengurusi pekerjaan kita lupa peringatan Nabi itu. Berkata Abubakar : Demi Allah kami juga demikian, Maka pergilah kami berdua kepada Rasulullah, maka saya berkata : Ya Rasulullah telah munafiq Handholah. Nabi bertanya : Mengapakah demikian itu? .Jawabku : Ya Rasulullah kami jika bertemu padamu dan kau peringatkan dengan sorga dan neraka, kami merasa khusyu’ seolah-olah kami telah melihat dengan mata, tetapi setelah kembali bergaul dengan isteri dan anak-anak dan bekerja mengurus pekerjaan, kami lupa sama sekali peringatan itu.
Bersabda Nabi : Demi Allah yang jiwaku ada ditangan-Nya, andaikan kamu tetap sebagaimana keadaanmu di depanku, dan ingatanmu kepada Allah, niscaya turun Malaikat menjabat tangamu di jalan-jalan maupun di tempat tidurmu. Tetapi hai Handholah sesa’at dan sesa’at, diulang kalimat itu tiga kali.
(HR. Muslim)

Sesaat (satu masa) untuk menunaikan ibadat, dan sesaat untuk bersenda gurau dengan anak isteri dan sesaat untuk mengurusi pekerjaan
----------------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 160-161.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar