Selasa, 07 Agustus 2012

MENAMBAH AMAL KEBAIKAN (3)

Aisjah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. tiada sembahyang suatu sholat setelah turunnya : IDZAA JAA’A NASRULLAAHI WAL FATHU, melainkan Ia membaca : SUBHAANAKA RABBANAA WA BIHAMDIKA ALLAAHUMMAGH FIRLII. (Maha suci Engkau Tuhan dan pujian bagi-Mu, ya Allah ampunkan bagiku). (HR. Buchary dan Muslim)
‘Aisjah juga berkata : Rasulullah s.a.w. sering sekali dalam ruku’ dan sujudnya membaca : SUBHAANAKALLAAHUMMA RABBANAA WABIHAMDIKA ALLAAHUMAAGHFIRLI, mengikuti perintah Alqur’an.

Dan dalam riwayat Muslim : Rasulullah sebelum wafat sering membaca : SUBHAANAKA WABIHAMDIKA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA. ‘Aisjah bertanya : Ya Rasulullah apakah pengertian dari kalimat yang kini selalu kau membacanya? Jawab Nabi s.a.w.: Saya diberi tanda, tentang ummatku jika telah terjadi tanda-tanda itu, maka harus membaca kalimat itu, yaitu: IDZAA JAA’A NASHRULLAAHI WAL FATHU.

Dalam riwayat yang lain : Rasulullah selalu membaca : SUBHAANALLAAH WABIHAMDIHI, ASTAGHFIRULLAAHA WA ATUUBU ILAIH. ‘Aisjah bertanya : Ya Rasulullah kini saya perhatikan kau selalu membaca : SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI ASTAGHFIRULLAHI WA ATUUBU ILAIH? Jawab Nabi: Saya telah diberitahu oleh Tuhan bahwa saya akan melihat suatu alamat (tanda) pada ummat-Ku, dan apabila telah terjadi t.anda itu, maka saya harus memperbanyak bacaan : SUBHAANALLAAH WABIHAMDIHASTAGHFIRULLAAH WA ATUUBU ILAIH. Dan saya telah melihat alamat itu. IDZAA JAA’A NASHRULLAAHI WALFATHU WARA’ AITANNAASA YADKHULUUNA FII DIINILLAAHI AFWAAJA, FA SABBIH BIHAMDI RABBIKA WASTAGHFIRHU INNAHUU KAANA TAWWAABAA.
----------------------------------------------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 133-135.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar