Kamis, 26 Juli 2012

BERDAKWAH DALAM BULAN-BULAN SUCI

Selama tiga tahun berturut-turut piagam yang dibuat pihak Quraisy untuk memboikot Muhammad s.a.w. dan mengepung Muslimin itu tetap berlaku. Dalam pada itu Muhammad s.a.w. dan keluarga serta sahabat-sahahafnya sudah mengungsi ke celah-celah gunung di luar kota Mekah, dengan mengalami pelbagai macam penderitaan sehingga untuk mendapatkan bahan makanan sekadar menahan rasa lapar pun tidak ada. Baik kepada Muhammad s.a.w. atau kaum Muslimin tidak diberikan kesempatan bergaul dan bercakap-cakap dengan orang, kecuali dalam bulan-bujan suci, Pada waktu itu orang-orang Arab berdatangan ke Mekah berziarah; segala permusuhan dihentikan — tak ada pembunuhan, tak ada penganiayaan tak ada permusuhan, tak ada balas dendam.
Pada bulan-bulan itu Muhammad s.a.w. turun, mengajak orang-orang Arab itu kepada agama Allah, diberitahukannya kepada mereka arti pahala dan arti siksa. Segala penderitaan yang dialami Muhammad s.a.w. demi dakwah itu justru teiah menjadi penolongnya dari kalangan orang banyak. Mereka yang telah mendengar tentang itu lebih bersimpati kepadanya, lebih suka mereka menerima ajakannya. Blokade yang dilakukan Quraisy kepadanya, kesabaran dan ketabahan hatinya memikul semua itu demi risalahnya, telah dapat memikat hati orang banyak, hati yang tidak begitu membatu, tidak begitu kaku seperti hati Abu Jahal, Abu Lahab dan yang sebangsanya.
---------------------------------------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 142

Tidak ada komentar:

Posting Komentar